Patkor Malindo 167/25 TA 2025 Resmi Dibuka di Langkawi Malaysia, TNI AL Kerahkan 2 Kapal Perang

Nasional3239 Dilihat

Langkawi, Karosatuklik.com – Sebagai wujud implementasi memperkuat hubungan bilateral serta menciptakan kondisi perairan yang lebih aman dan stabil, delegasi TNI AL yang dipimpin oleh Komandan Guskamla Koarmada I, Laksamana Pertama TNI Anung Sutanto, menghadiri Pembukaan Operasi Patroli Terkoordinasi Malaysia-Indonesia (Patkor Malindo) 167/25 di Markas Wilayah Laut 3 Langkawi, Malaysia, pekan ini.

Acara ini juga dihadiri oleh delegasi Tentara Laut Diraja Malaysia (TLDM) yang dipimpin oleh Laksamana Pertama Ahmad Sapuan Fathi Bin Hj Muhammad, yang juga menjabat sebagai Timbalan Panglima Armada Barat.

Laksamana Pertama TNI Anung Sutanto menegaskan bahwa Selat Malaka memiliki peran strategis sebagai salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia, dengan lebih dari 500 kapal melintas setiap hari.

Sebagai jalur utama perdagangan dan komunikasi laut (SLOC dan SLOT), keberadaannya sangat penting tidak hanya bagi negara-negara di sekitarnya, tetapi juga bagi kepentingan global. Tingginya intensitas lalu lintas kapal di perairan ini meningkatkan risiko aktivitas ilegal.

“Oleh karena itu, negara-negara pantai seperti Indonesia dan Malaysia bertanggung jawab menjaga keamanan maritim di kawasan tersebut. Dalam rangka memperkuat stabilitas, kedua negara menggelar Operasi Patroli Terkoordinasi Malaysia-Indonesia (Patkor Malindo) 167/25,” ujar Danguskamla Koarmada I.

Sebagai bagian dari operasi ini, TNI AL dalam hal ini Guskamla Koarmada I mengerahkan KRI Lepu-861 dan KRI Karotang-872 untuk berpatroli bersama kapal perang TLDM, yaitu KD Laksamana Muhamad Amin dan KD Jerai. Patroli bersama ini bertujuan mengawasi dan menindak aktivitas ilegal di sektor yang telah ditetapkan.

Pada kesempatan terpisah, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali menyampaikan kepada seluruh jajaran TNI AL agar meningkatkan kemampuannya terutama dalam hal Operasi Militer Perang (OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP) dengan negara sahabat guna menjaga kedaulatan negara dan stabilitas keamanan di kawasan. (R1)

Berita Terkait: