Pembelian Alat PCR di APBD-P 2020, Terkelin Brahmana : Mempercepat Kepastian Status Pasien

Berita, Kesehatan1165 x Dibaca

Kabanjahe, Karosatuklik.com – Laboratorium pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) saat ini sangat dibutuhkan Pemerintah Kabupaten Karo untuk meningkatkan kapasitas tes swab. Termasuk pentingnya mobil laboratorium PCR Covid-19 untuk memeriksa sampel usap di daerah itu.

Hal itu dikatakan Bupati Karo Terkelin Brahmana, SH, MH didampingi Direktur RSUD Kabanjahe dr Arjuna Wijaya SpP, Kabag Tata Usaha RSUD, Agnes Br Tarigan, Kabag Umum dan Perlengkapan Hotman Brahmana serta mantan anggota DPRD Karo, Thomas Joverson Ginting, Jumat (2/10/2020) pukul 14.30 WIB di RSUD Kabanjahe.

Alasannya, kata Bupati Karo, dengan adanya laboratorium pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR), akan mempercepat kepastian status pasien apakah dalam keadaan suspek atau terkonfirmasi positif Covid-19.

Sebab, kata dia, masih banyak kasus pasien hingga meninggal dunia tidak diketahui statusnya, apakah positif atau negatif Covid-19. Bahkan ada yang saat rapid test positif meninggal dunia, beberapa hari kemudian hasil tes swab-nya negatif. “Karena itu, untuk mengurangi kasus serupa terulang, maka harus tersedia mesin PCR,” kata Bupati.

Kehadiran labotorium sangat membantu mempercepat penanganan pasien Covid-19, termasuk bagi yang ingin melakukan tes swab. Sebab selama ini, dapat kita bayangkan hampir dua (2) minggu hasil swab baru keluar di Medan, mengingat menunggu antrian dari berbagi kabupaten se-Sumatera Utara, kata Terkelin Brahmana.

Dampak inilah yang membuat masyarakat akhirnya lelah dan bosan menunggu hasilnya, sehingga timbul rasa tidak mau tahu pada saat membutuhkan chek kesehatan Covid-19 saat mengalami gejala demam dan batuk, masyarakat masa bodoh, sebutnya.

Untuk itu, lanjut Terkelin Brahmana, perangkat RT-PCR semakin mendesak dibutuhkan agar hasil uji spesimen swab pada kasus suspek dan konfirmasi secepatnya diketahui.

“Dengan demikian, setiap kasus konfirmasi Covid-19 yang muncul cepat dikendalikan, termasuk penyebarannya melalui kontak erat bisa segera dibatasi,” tegasnya.

Segera Dibangun di RSU Kabanjahe

Menyikapi, Direktur RSUD Kabanjahe dr Arjuna Wijaya SpP didampingi Kabag TU RSUD, Agnes Br Tarigan mengatakan, bulan Nopember 2020 pembangunan laboratorium PCR sudah dimulai.

Dia memastikan bulan Desember 2020 laboratorium PCR sudah rampung dikerjakan dan dapat lansgung dioperasikan. “Begitu laboratorium RT-PCR-nya sudah siap, sangat dimungkinkan jika paginya diambil sampel swabnya, maka siang ataupun sore harinya bisa diketahui hasilnya,” terangnya.

Pembangunan laboratorium yang dilakukan pihaknya nanti tidak secara permanen namun secara temporer (sewaktu waktu bisa bongkar pasang), untuk dana pembangunan dan pembelian alat PCR bersumber dari P-APBD 2020, kata Arjuna.

Sedangkan lahan temporer labotorium PCR dibangun diatas luas 6 x 10, 5 meter, untuk kemampuan alat PCR mengeluarkan hasil tes swab tidak perlu berlama lama lagi, cukup menuggu 3-4 jam, hasil dapat dilihat positif dan negatif.

Arjuna menambahkan, alat tes swab yang akan dioperasikan nantinya mampu bekerja satu hari menangani pemeriksaan bagi masyarakat yang ingin tes swab sebanyak 96 orang, ujarnya. (R1)