Jakarta, Karosatuklik.com – Pemerintah meluncurkan Paket Stimulus Ekonomi 2025 yang diumumkan Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, di Istana Kepresidenan, Senin (15/9/2025). Menurut dia, lemparan stimulus ini diharapkan bakal menciptakan pertumbuhan positif ke depannya.
“Harapannya belanja pemerintah bisa dikawal terus, sehingga bisa positif pada dua semester ini,” ujarnya. Salah satu bagian dari paket stimulus itu berupa delapan program akselerasi pembangunan 2025.
Program pertama berupa magang untuk lulusan terbaru perguruan tinggi (S1 dan D3) yang dikerjasamakan dengan sektor industri. Menurut Airlangga, penerima manfaat pada tahap pertama sebanyak 20 ribu orang.
Selama enam bulan, mereka akan diberi uang saku dengan jumlah setara upah minimum provinsi (UMP). “Anggaran yang disediakan untuk program ini sebesar Rp198 miliar,” ujarnya.
Program kedua adalah perluasan Pajak Penghasilan (PPh) 21 yang ditanggung pemerintah untuk pekerja di sektor terkait pariwisata. “Khususnya untuk mereka yang bekerja di biro pariwisata, hotel, restoran, dan kafe,” kata Menko Airlangga.
Penerima manfaat program ini sebanyak 552 ribu pekerja, yang diberikan 100 persen PPh 21 untuk sisa tahun pajak 2025. “Anggarannya mencapai Rp120 miliar,” ucap Airlangga.
Program ketiga adalah melanjutkan bantuan pangan beras untuk dua bulan ke depan sebanyak 10 kilogram. “Dana yang diperlukan sebesar Rp7 triliun dan setelah November akan dievaluasi untuk bulan berikutnya,” katanya.
Program keempat berupa diskon 50 persen iuran jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian pekerja bukan penerima upah (BPU). Ini termasuk mitra pengemudi transportasi daring (ojol), ojek pangkalan, supir, kurir, dan logistik.
Jumlah penerima manfaat mencapai 731.361 orang dan anggaran yang diperlukan sebesar Rp36 miliar. Program kelima adalah manfaat layanan tambahan perumahan BPJS Ketenagakerjaan.
Program keenam adalah padat karya tunai (upah harian) proyek Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pekerjaan Umum. Jumlah pekerja yang menerimanya sebanyak 609.465 orang sejak September hingga Desember 2025.
Program ketujuh adalah deregulasi PP28 (Integrasi Sistem K/L dan RDTR Digital ke OSS). program terakhir peningkatan kualitas pemukiman dan penyediaan tempat untuk gig economy.
Pengumuman paket stimulus dilakukan setelah para menteri mengikuti rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto. Setelah itu, Presiden mengutus Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, dan Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, untuk menyampaikannya. (KBRN)
