Pemkab Karo Gelar Sosialisasi Dampak Pandemi Covid-19, Terjadi Perubahan Sosial Budaya

Karo1532 Dilihat

Kabanjahe, Karosatuklik.com – Istilah pandemi menjadi sering kita dengar semenjak wabah Covid-19 terjadi. Corona Virus Disease atau disebut Covid-19 muncul pertama kali tahun 2019 silam. Covid-19 telah menjadi pandemi global semenjak ditetapkan oleh World Health Organization (WHO) pada tanggal 11 Maret 2020. Covid-19 pertama kali muncul di Wuhan China pada akhir tahun 2019, kemudian virus ini semakin lama semakin tidak terkontrol dan terkonfirmasi menjalar ke berbagai belahan dunia, termasuk salah satunya, di Indonesia.

Pandemi Covid-19 telah membawa perubahan besar bagi seluruh lapisan masyarakat di berbagai aspek, termasuk di dalamnya, aspek sosial budaya di seluruh Indonesia termasuk di Kabupaten Karo.

Pandemi Covid-19 memaksa pembatasan aktivitas sosial antar individu satu dengan yang lainnya, sehingga memunculkan kebiasaan yang berbeda dari kehidupan sebelumnya. Dengan kata lain, pandemi ini telah memunculkan budaya masyarakat baru untuk merespon kebijakan pembatasan aktivitas sosial yang ada.

Hal itu terungkap saat Sekretaris Daerah Kabupaten Karo, Drs. Kamperas Terkelin Purba M.Si membuka secara resmi Sosialisasi Pengaruh Covid-19 terhadap Kondisi Sosial Budaya di Kabupaten Karo bertempat di Aula Kantor Bupati Karo, Jalan Letjen Jamin Ginting Kabanjahe, Kamis (29/09/2022).

Sekda Kamperas Terkelin Purba menyampaikan bahwa seluruh masyarakat harus tetap bersikap hati-hati dan waspada terhadap pandemi Covid-19 yang hingga saat ini belum berakhir.

Tidak Boleh Lalai dan Tetap Mematuhi Prokes

“Kita tidak boleh lalai, senantiasa mematuhi protokol kesehatan guna memutus rantai penyebaran pandemi Covid-19 dan secara sinergis bergotong royong dan bekerjasama antar semua pihak. Saya berharap sosialisasi ini dapat menambah pengetahuan kita untuk nantinya disampaikan kepada masyarakat di wilayah kerja masing-masing,” ucapnya.

Wabah pandemi Covid-19, sambung Sekda Kamperas Terkelin Purba, tentunya mengubah tatanan nilai-nilai sosial dan budaya masyarakat yang berdampak pada perubahan pola pikir, pandangan, serta sikap masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Selalu menggunakan masker, rajin mencuci tangan menggunakan sabun, siap sedia handsanitizer, menjaga jarak, menghindari kerumunan massa, menghindari kontak fisik dengan orang lain, dan penerapan berbagai protokol kesehatan telah menjadi kebiasaan baru, katanya.

Berbagai aktivitas sosial yang sebelumnya dapat kita lakukan dengan leluasa, kini harus dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Bahkan untuk kegiatan sosial seperti acara pernikahan, hajatan, syukuran, hiburan, dan lain sebagainya terpaksa harus dihentikan saat pandemic melonjak tajam.

Lebih jauh lagi, dampak pandemi ini juga menyerang berbagai sektor, baik dari sisi perekonomian maupun bidang pendidikan. Aktivitas jual beli di pasar tradisional yang sebelumnya leluasa untuk bertransaksi, akibat pembatasan mengurangi pendapatan mereka. Banyak kisah sedih yang terjadi pada kehidupan masyarakat. Namun tidak sedikit juga kita lihat kisah menginspirasi kala pandemi. Bergotongroyong, saling peduli dan saling membantu sesuai spirit kearifan lokal masyarakat Karo.

Aktivitas belajar mengajar di sekolah dan perguruan tinggi juga terpaksa harus dilakukan secara virtual atau daring dengan memanfaatkan teknologi yang ada, termasuk rapat-rapat pemerintah terpaksa dilakukan melalui zoom meeting atau virtual yang hingga hari ini terus dilakukan.

Kondisi ini baru terjadi karena adanya pandemi global yang memaksa semua pihak harus sama-sama mengerti, memahami, dan melaksanakan kebijakan yang ada.

Semangat untuk Terus Berkreasi, Adaptif dan Produktif

Dari hal tersebut, tutur Sekda menambahkan, dapat dikatakan bahwa telah terjadi perubahan budaya masyarakat, dari yang sebelumnya non virtual bergeser ke arah budaya masyarakat virtual berbasis digitalisasi, yakni masyarakat yang aktivitas sosialnya dilakukan secara virtual menggunakan media sosial.

“Namun demikian, pandemi ini juga mengajarkan banyak hal. Terganggunya kehidupan dan aktivitas sosial masyarakat ini harus kita sikapi secara positif dan memacu inovasi, semangat untuk terus berkreasi, adaptif dan produktif Karena bagaimanapun, yang terpenting adalah kita harus tetap mampu bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa apa yang terjadi masa pandemi, kita masih diberi kesehatan dan terhindar dari virus corona yang kini masih melanda,” pesan Sekda Kamperas Terkelin Purba.

Karena sampai saat ini pandemi global dan virus corona belumlah hilang dari kehidupan kita, yang bisa dilakukan adalah sebisa mungkin hidup berdampingan dengan virus ini tanpa menyentuhnya dan mencoba menerima keadaan dengan selalu menerapkan protokol kesehatan dan berharap pandemi global segerai usai, sehingga kehidupan sosial budaya masyarakat dapat kembali ke tatanan sebelumnya bahkan bisa berubah menjadi tatanan masyarakat yang lebih baik lagi, harapnya. (Redaksi1)

Baca juga:

1. Kisah Susi Evanta Sembiring “Super Woman” Melawan Virus Corona

2. Belajarlah kepada Masalah, Jangan Setengah-setengah

3. Tetap Eksis di Kala Pandemi, Bupati Karo Cory Sebayang Apresiasi Sanggar Seni Gung Leto Kabanjahe

4. Cegah Gelombang Ketiga Pandemi: Adaptasi Wisata dan Tradisi Rebu Ala Budaya Karo

5. Catatan Redaksi, Pemkab Karo Diminta Mampu Gali Potensi Baru Pendapatan Daerah di Tengah Pandemic Covid-19

6. HPN 2022, Presiden Apresiasi Insan Pers yang Terus Membangun Optimisme di Tengah Pandemi