Pemkab Pakpak Bharat Ikuti Rakor Inflasi dan Program Sekolah Garuda

Pakpak Bharat, Sumut2668 Dilihat

Salak, Karosatuklik.com – Bupati Pakpak Bharat diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Pakpak Bharat, Jalan Berutu, S.Pd, MM bersama Plt. Kepala Dinas Pendidikan Pakpak Bharat, Augusman Harapan Padang, ST, M.Si mengikuti Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Penyelenggaraan Sekolah Unggulan Garuda yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri RI melalui aplikasi virtual zoom meeting, Senin (14/4/2025).

Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Tomsi Tohir dalam rapat ini mengajak pemerintah daerah untuk aktif mengusulkan lokasi pembangunan Sekolah Unggul Garuda yang baru.

“Teman-teman kepala daerah bisa segera memerintahkan dinasnya untuk mendaftar dan nantinya akan diseleksi tempat-tempat dan kelayakannya,” ucap Tomsi Tohir.

Sekolah Unggul Garuda

Sekolah Unggul Garuda merupakan program pendidikan pra-universitas yang bertujuan membangun ekosistem sains dan teknologi di Indonesia.

Program ini dikelola oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek), sesuai amanat Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2025 tentang Percepatan Pelaksanaan Program Pembangunan dan Revitalisasi Satuan Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Pembangunan dan Pengelolaan Sekolah Menengah Atas Unggul Garuda, dan Digitalisasi Pembelajaran.

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie menjelaskan bahwa terdapat dua jenis Sekolah Unggul Garuda, yaitu Sekolah Menengah Atas (SMA) Unggul Garuda Baru yang dibangun dari awal, serta SMA Unggul Garuda Transformasi yang merupakan pengembangan dari SMA yang sudah ada.

“Saya fokuskan hari ini kita khusus memfokuskan kepada [sosialisasi] Sekolah Unggul Garuda Baru,” jelasnya.

Stella menyampaikan bahwa dalam lima tahun ke depan akan dibangun 20 SMA Unggul Garuda Baru. Pada tahun ini, empat sekolah baru direncanakan akan dibangun di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Kepulauan Bangka Belitung (Babel), dan Papua Tengah, sementara satu lokasi lainnya masih dalam proses seleksi.

“Jadi silakan Bapak-Ibu (kepala daerah) sekalian mengajukan lokasinya,” tambah Stella.

Ia juga menjelaskan, Sekolah Unggul Garuda dirancang sebagai sekolah berasrama yang menerima siswa dari seluruh Indonesia.

Dalam pengelolaannya, sekolah akan didampingi langsung oleh perguruan tinggi terdekat untuk memastikan kualitas pendidikan yang mendukung siswa masuk ke perguruan tinggi terbaik di dalam dan luar negeri.

“Program Sekolah Garuda ini memberikan akses pendidikan berkualitas untuk mendukung pembangunan sains dan teknologi di Indonesia,” ujarnya.

Stella juga mengungkapkan Sekolah Unggulan Garuda terdiri dari dua tipe, yaitu SMA Unggul Garuda Baru dan SMA Unggul Garuda Transformasi.

Sekolah Garuda Baru akan dibangun di lahan baru, sementara Garuda Transformasi merupakan upaya pengembangan dan pembinaan SMA yang sudah ada. Keduanya diharapkan menjadi jenjang pra-universitas yang komprehensif.

Program ini diharapkan dapat menjadi solusi atas tantangan pendidikan sekaligus investasi masa depan daerah dan bangsa.

Inflasi

Dalam kesempatan itu, juga dibahas mengenai kondisi inflasi pasca Lebaran yang tercatat sebesar 2,07 persen, lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.

Inflasi ini didominasi oleh komponen harga bergejolak, terutama dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau.

Sekjen Kemendagri Tomsi Tohir menegaskan pentingnya peran pemerintah daerah dalam memahami dan menindaklanjuti upaya pengendalian inflasi. Ia menekankan bahwa inflasi harus dikendalikan secara konsisten dari tahun ke tahun, dengan langkah-langkah konkret yang terukur. (WES)

Berita Terkait: