Penangkapan 3 Terduga Teroris di Bima NTB Antisipasi Gangguan Selama Presidensi G20

Nasional745 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menangkap tiga orang anggota kelompok teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Senin (20/6). Ketiganya telah ditetapkan sebagai tersangka.

Anggota kelompok JAD yang ditangkap berinisial SO alias AAF alias SU, mantan narapidana tindak pidana terorisme yang baru bebas pada tahun 2019. Selain itu, ada AS alias A, dia merupakan mantan narapidana terorisme, serta MH alias D alias B alias DB alias DA.

Kepala Divisi Hubungan Mayarakat Mabes Polri, Inspektur Jenderal Dedi Prasetyo mengatakan, penangkapan sejumlah terduga terorisme ini merupakan langkah untuk memastikan keamanan jelang perhelatan G20 di Indonesia.

Hal ini sejalan dengan perintah Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang ingin situasi kamtibmas di Indonesia terkendali.

“Dalam presidensi G20 juga diharapkan tidak boleh ada insiden serangan atau aksi terorisme. Karena akan mengubah image negara kita yang sedang menyelenggarakan kegiatan internasional,” kata Dedi, di Mabes Polri, Selasa (21/6/2022).

Peran Tersangka

Ketiga pelaku saat ini masih menjalani pemeriksaan secara intensif. “Jadi sekarang Densus 88 masih bekerja. Kemungkinan dari hasil pengembangan ini akan ada tersangka lain,” tambah Mantan Kapolda Kalimantan Tengah ini.

Ketiga tersangka tindak terorisme ini disebut polisi memiliki peran berbeda. Tersangka SO pernah mengikuti pelatihan militer bersenjata api yang digelar oleh Santoso alias Abu Wardah alias Komandan alias Pakde di gunung Biru, Desa Tamanjeka, Poso, Sulawesi Tengah.

Di wilayah itu, SO pernah merakit bom lontong di kontakan milik Jipo alias Ibeng. Dia juga ikut merakit bom yang meledak di Pos Polisi Smaker jalan Tanjungbulu, Kasintuwu, Poso. SO juga pernah menyembunyikan keberadaan Santoso.

Lalu, SA alias A terlibat dalam persembunyian Fajar pelaku penembakan anggota Polri di Bima.

Saat ditangkap, SA diduga aktif ikut memberikan kajian daulah secara langsung maupun online kepada kelompok JAD di Bima.

Dia pun pernah mengikuti latihan fisik dan idad.

MH alias D dia ditangkap karena mengikuti kajian materi tentang daulah yang dibuat SO.

Dia juga pernah mengikuti pelatihan idat (semi militer) di wilayah Bima. Dia memiliki akses pembuatan senjata tajam di pandai besi. (R1/Divisi Humas Polri)