Penerus Legenda Liem Swie King, Alan Budikusuma, Taufik Hidayat: Ginting ‘The Giant Killer’, Alami Masa Sulit

Badminton, Sport2539 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Tunggal putra Indonesia dulu merupakan sektor paling mengerikan dalam perbulutangkisan dunia.

Taufik Hidayat, Rudi Hartono, Liem Swie King, Alan Budikusuma, Christian Adinata hingga Ardi Bernardus Wiranata merupakan segelintir contoh pemain Indonesia yang paling menakutkan ketika bermain.

Taufik Hidayat dan Alan Budikusuma berhasil mempersembahkan medali emas di Olimpiade, sementara Ardi Wiranata mempersemhahkan medali perak.

Selain itu, Rudi Hartono merupakan pemain dengan gelar terbanyak di All England dengan raihan 8 kali sehingga disebut sebagai Maestro bulutangkis.

Sementara Liem Swie King merupakan pemain yang dijuluki King Smash pasalnya ia merupakan pebulutangkjs pertama yang mengenalkan jumping smash dalam bulutangkis.

Namun kini tunggal putra Indonesia mengalami penurunan performa dilihat dari prestasi yang telah diraih sejauh ini masih bisa dihitung dengan jari.

Jonatan Christie saat ini perlahan tapi pasti mulai menemukan performa terbaiknya setelah menjuarai Swiss Open 2022 dan runner op Korea Open 2022.

Sementara itu tunggal putra nomor satu Indonesia saat ini, Anthony Ginting performanya cukup memperihatinkan.

Ginting sendiri adalah pemain yang berasal dari klub PB SGS PLN Bandung, yaitu sebuah klub yang dibina legenda bulutangkis Indonesia, Taufik Hidayat.

Ginting saat ini belum kembali merasakan naik podium setelah terakhir kali juara di ajang Indonesia Masters 2020 lalu.

Sejak meraih medali perunggu di Olimpiade Tokyo 2020 lalu hingga saat ini Ginting mengalami penurunan performa, bahkan ia kesulitan bersaing dengan pemain top 10.

Padahal dulu Ginting merupakan pebulutangkis penghancur pemain top dunia sehingga mendapat jululan ‘The Giant Killer’.

Julukan tersebut melekat pada Ginting ketika i mengikuti turnamen China Open 2017, di mana Ginting berhasil menggulung pemain-pemain unggulan.

Juara Dunia dan Olimpiade Lin Dan, juara Dunia 2017 Viktor Axelsen, juara Dunia dan Olimpiade Chen Long, dan di semifinal lagi harus menghadapi finalis Asian Games Chou Tien-chen merupakan korbannya.

Terakhir di partai Ginting berhasil membuktikan dirinya layak diperhitungkan dengan mengalahkan Kento Momota, sang ranking 1 dunia ketika itu sehingga ia dinobatkan sebagai raksasa pembunuh atau ‘The Giant Killer’ di turnamen tersebut.

Selain itu, Kento Momota ketika itu berada dalam performa terbaiknya dan menjadi momok menakutkan bagi lawan-lawannnya.

Namun ternyata, Kento Momota juga pernah mengalmi kekalahan tersingkat dalam karirnya oleh pebulutangkis asal Indonesia, Anthony Ginting.

Kekalahan tersingkat Kento Momota diterimanya ketika melawan Anthony Ginting di babak 16 besar Yonex-Sunrise Hong Kong Open 2015 lalu.

Saat itu Anthony Ginting sukses mengalahkan Kento Momota dengan skor 7-21 dan 15-21 hanya dalam waktu 34 menit, menjadikannya rekor kekalahan tercepat Momota dari lawannya. (R1/Haloyouth.com)