Peringatan Hari Kesaktian Pancasila Secara Virtual, Bupati Karo : Tidak Mengurangi Semangat dan Makna

Berita898 x Dibaca

Kabanjahe, Karosatuklik.com – Bupati Karo Terkelin Brahmana, SH, MH mengikuti Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila tahun 2020 secara virtual melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis pagi (1/10/2020).

Turut hadir Ketua DPRD Karo Iriani Br Tarigan, Kapolres Tanah Karo AKBP Yustinus Setyo, Sik, Dandim 0205/TK Letkol Kav Yuli Eko Hadyanto, di ruang Karo Command Center, Kantor Bupati Karo, Jalan Letjen Jamin Ginting, Kabanjahe.

Meski tidak semua peserta upacara bisa hadir secara fisik, namun Bupati Karo Terkelin Brahmana dan Forkopimda tetap bisa mengikuti upacara secara virtual dan secara khidmat dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan Covid-19.

Bupati Karo Terkelin Brahmana mengaku seluruh Kepala Daerah dan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se – Indonesia ditempat masing-masing mengikuti jalannya upacara sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19.

Disebutkan Bupati, upacara yang digelar di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur itu langsung dipimpin Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.

Sedangkan teks Pancasila dan naskah UUD 1945, dibacakan oleh Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo dan Ketua DPD RI, La Nyalla Mattalitti.

Ketua DPR RI, ibu Puan Maharani membacakan ikrar kemudian untuk pembacaan doa dalam upacara masa pandemi itu dilakukan Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Muhadjir Effendy.

Menurut Terkelin Brahmana, upacara secara virtual, tidak mengurangi semangat dan makna, sebab sejarah mencatat Pancasila adalah dasar negara yang tidak boleh diubah oleh siapapun.

Disamping itu, Bupati Karo berpesan kepada masyarakat agar memahami sejarah bangsa dan bagaimana Pancasila sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan negara.

Senada, Ketua DPRD Karo Iriani Br Tarigan, menegaskan “Pancasila sudah final, tidak boleh ada yang mencoba mengutak-atik apalagi mengganti dengan ideologi yang bertentangan.” ucapnya.

Dengan situasi itu, masyarakat Indonesia akan selalu bersatu dengan saling menghargai perbedaan suku dan agama serta perbedaan lainnya,” ujarnya pula. (R1)