Peringati Tragedi KM Sinar Bangun: Polsek Dolok Pardamean dan Pejabat Daerah Gelar Ziarah di Tigaras

Simalungun, Sumut2382 x Dibaca

Simalungun, Karosatuklik.com – Polsek Dolok Pardamean Polres Simalungun bersama dengan pejabat daerah dan masyarakat setempat melaksanakan acara ziarah untuk memperingati kejadian tenggelamnya KM Sinar Bangun yang terjadi di Danau Toba enam tahun yang lalu. Acara ini diadakan di Pelabuhan Penyeberangan Tigaras, Nagori Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, Selasa, 18 Juni 2024 Pukul 08.00 WIB.

Acara dimulai dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ustad Sari Barita Sinaga, S.Ag., diikuti dengan kata sambutan dari Bupati Simalungun, Radiapoh Hasiholan Sinaga, SH, serta sambutan dari tokoh masyarakat, Sulaiman Sinaga. Pada pukul 08.30 WIB, rombongan Bupati Simalungun dan para peziarah melaksanakan ziarah dan tabur bunga di Monumen KM Sinar Bangun yang berada di Pelabuhan Tigaras.

Selanjutnya, pada pukul 09.30 WIB, rombongan melanjutkan perjalanan menuju lokasi tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba dengan menaiki Kapal Feri KMP Sumut. Setibanya di lokasi, rombongan melakukan tabur bunga untuk mengenang para korban yang tenggelam dalam tragedi tersebut. Acara ziarah selesai pada pukul 10.30 WIB dan berlangsung dengan aman, tertib, dan lancar.

Kegiatan ziarah ini dihadiri oleh beberapa pejabat daerah dan tokoh masyarakat, di antaranya Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga, Tokoh Masyarakat Tigaras Sulaiman Sinaga, Anggota DPRD Terpilih Frandi Warisman Sitio, Camat Dolok Pardamean Sahat Jan Sidabutar, S.IP, Kapolsek Dolok Pardamean AKP S. Pinem, S.H, Danramil 15 DP Letda Inf. Rahmad H, Pangulu Nagori Tigaras Arnold Sitio, serta keluarga korban KM Sinar Bangun dan masyarakat Nagori Tigaras.

Kapolsek Dolok Pardamean, AKP S. Pinem, S.H menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk penghormatan dan peringatan atas tragedi yang menimpa KM Sinar Bangun.

“Dengan diadakannya ziarah ini, diharapkan dapat mengenang kembali para korban dan mempererat silaturahmi serta kebersamaan antara masyarakat dan aparat dalam menjaga dan menghormati sejarah lokal,” ucapnya. (R1)