Perjalanan Tol Trans Sumatera: Lampung-Aceh Hemat 60 Jam

Sumut4171 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian periode 2009-2014 Hatta Rajasa mengatakan, jika Jalan Tol-Trans Sumatera (JTTS) dapat tersambung dari Lampung hingga Banda Aceh ini dapat memangkas waktu tempuh 55-60 jam.

Dia mengapresiasi pembangunan JTTS yang dikerjakan oleh PT Hutama Karya (Persero) sebagai kontraktor yang membangun infrastruktur konektivitas itu.

Hal ini disampaikan Hatta dalam webinar HK Academy: Accelerating Indonesia’s Economic Growth Through Infrastructure Development, Kamis (09/09/2021).

“Bayangkan, bila seluruh jalan tol tersambung dari Lampung sampai ke Banda Aceh, saya perkirakan, maka kita dapat menghemat waktu 55 sampai 60 jam,” jelas Hatta. Hatta mengungkapkan, masyarakat di Pulau Sumatera saat ini telah menikmati sebagian ruas JTTS.

Dia sendiri sebagai putra daerah Sumatera Selatan (Sumsel) kini dapat melakukan perjalanan dari Jakarta ke Palembang dengan waktu hanya 7-8 jam.

Ini tergantung dengan penyeberangan yang dilakukan. Misalnya, jika penyeberangan membutuhkan waktu 1 jam, maka dia sampai di Palembang 7,5 jam. Sementara jika waktu tempuh penyeberangan 1,5 jam-2 jam, dia bisa sampai ke Palembang hanya dengan waktu kurang lebih 8,5 jam.

“Kalau dahulu, sebelum ada jalan tol, perjalanan dari Jakarta menuju rumah saya di Palembang lebih kurang 15 jam dengan catatan dua kali stop,” tutur dia.

Pulau Sumatera diketahui sebagai penyumbang perekonomian nasional sebesar 20 persen pada Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Sumatera juga memiliki lokasi geografis yang strategis yang dilalui oleh jalur perdagangan laut.

Sehingga, pulau ini menjadi pintu gerbang untuk jalur perdagangan internasional bagi Indonesia. Oleh karena itu, JTTS dicanangkan sebagai salah satu prioritas Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk meningkatkan konektivitas di pulau itu.

Jembatan Selat Sunda

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian periode 2009-2014 Hatta Rajasa mengatakan, Jembatan Selat Sunda (JSS) dapat mengoptimalkan potensi Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS).

“Potensi ini akan lebih optimal apabila JSS dibangun,” ujar Hatta dalam webinar HK Academy: Accelerating Indonesia’s Economic Growth Through Infrastructure Development, Kamis (09/09/2021).

Hatta melanjutkan, keberadaan JSS akan mendorong migrasi industri di Jawa yang padat ke Pulau Sumatera. Dengan migrasi ini, bakal berdampak pada munculnya kawasan pertumbuhan ekonomi baru. Ini artinya, Pemerintah dapat mengatasi ketimpangan spasial antar-wilayah.

Dia menjelaskan, ada beberapa dampak positif dari adanya proyek yang dibangun oleh PT Hutama Karya (Persero) itu. Pertama, Pemerintah Daerah (Pemda) dan investor (swasta) akan membangun feeder ke jalan tol untuk menggali potensi daerah agar investasi meningkat.

Selain itu, keberadaan JTTS tentunya akan membangun simpul-simpul logistik yang dapat melancarkan pasokan dan menekan biaya logistik. Ketiga, Produk Domestik Bruto (PDB) daerah akan mengalami peningkatan secara signifikan akibat adanya multiplier effect (dampak ganda).

Lalu, kunjungan wisata juga turut meningkat, serta tumbuhnya kawasan perekonomian dan pusat permukiman baru yang lebih modern. “Pada akhirnya, ke semuanya ini (manfaat) dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat Sumatera,” tambah dia. (R1/Kompas.com)

Baca juga: Tol Trans Sumatera: Bakauheni – Banda Aceh 2.813 Km, Tahap I Sepanjang 1.064 Km Diproyeksi Selesai pada 2023

Baca juga: 76 Tahun Merdeka, Jokowi Pamer Tol Trans Sumatera

Baca juga: 17 Tol Baru Diresmikan Tahun 2021, Mulai dari Tol Trans Sumatera, Jawa, Kalimantan Hingga Sulawesi

Baca juga: Mimpi Sejak Zaman Belanda, Tol Trans Sumatera Menaikkan Level Bumi Melayu