Jakarta, Karosatuklik.com – Xiaomi Redmi K40 baru saja meluncur di China. Ponsel gaming ini menggunakan prosesor MediaTek Dimensity 1200. Seperti dikutip dari blog resmi Xiaomi, Rabu, 28 April 2021, Xiaomi Redmi K40 diklaim punya performa gaming tingkat tinggi karena didukung Dimensity 1200, chipset perangkat gaming mobile berteknologi 6 nanometer.
MediaTek Dimensity 1200 memiliki CPU Arm Cortex-78 core dengan arsitektur klaster 1+3+4. Dibandingkan dengan Dimensity 1000 Plus, performa chip meningkat 22 persen dan konsumsi daya menurun hingga 25 persen.
Pendinginan pada Xiaomi Redmi K40 menggunakan sistem tiga dimensi, lapisan grafit betumpuk dipadukan dengan ruang uap (vapor chamber) untuk semua komponen utama. Sistem pendinginan tersebut juga memiliki material disipasi panas yang digunakan di pesawat terbang dengan lapisan “white graphene” terintegrasi.
Salah satunya untuk mengurangi panas saat pengisian daya. Layar Xiaomi Redmi K40 Gaming Edition menggunakan panel OLED resolusi 2400 x 2080 piksel dan menawarkan refresh rate 120 Hz serta touch sampling rate 480 Hz. Ponsel gaming ini dikemas dalam layar seluas 6,67 inchi.
Untuk menambah pengalaman bermain game online, Xiaomi Redmi K40 sudah tersemat pengeras suara stereo ganda yang didukung teknologi Dolby Atmos dan mengantongi sertifikasi sistem sintesis dari JBL.
Performa ponsel gaming yang mendukung jaringan 5G ini juga didukung oleh daya baterai sebesar 5.066mAh dan teknologi pengisian daya cepat 67W, yang diklaim bisa mengisi penuh 100 persen dalam 42 menit.
Xiaomi Redmi K40 menyediakan banyak pilihan kapasitas penyimpanan, yakni 6GB+128GB, 8GB+128GB, 8GB+256GB, 12GB+128GB dan 12GB+256GB. Ponsel akan dipasarkan mulai dari 1.999 renminbi atau setara Rp4,5 juta.
Saat ini baru lima perusahaan teknologi yang bisa mengembangkan chipset atau prosesor untuk ponsel pintar atau smartphone. Tiga di antaranya Samsung, Apple dan Huawei, serta dua lainnya MediaTek asal Taiwan dan Qualcomm dari Amerika Serikat (AS).
Namun, Xiaomi tidak mau kalah. Raksasa teknologi China itu diketahui mencoba melakukan hal yang sama dengan membuat chipset sendiri bernama Surge S1. Bahkan, Xiaomi terus meningkatkan investasinya di chipset karena melihat kekonyolan AS terhadap rekan senegaranya, Huawei Technologies. (viva.co.id)