Kabanjahe, Karosatuklik.com – Bupati Karo Terkelin Brahmana, SH, MH menyebutkan, kebutuhan apapun yang diinginkan oleh masyarakat Kabupaten Karo, persoalannya ada di percepatan pembangunan. Titik start-nya dari desa sesuai nawa cita Presiden Jokowi.
“Roh pembangunan itu harus mempunyai visi dan misi yang jelas demi kepentingan dan kesejahteraan masyarakat, khususnya di wilayah pedesaan dan pelosok yang belum merasakan hasil pembangunan,” kata Bupati Karo Terkelin Brahmana, Sabtu (23/1/2021) Pukul 20.00 WIB di Kabanjahe menyikapi potensi desa di masa pandemi di Kabupaten Karo untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat pedesaan.
Pembangunan sudah dimulai dari pedesaan melalui anggaran ADD yang cukup besar. Jika desanya, maju maka roda perekonomiannya akan lebih maju. Begitu juga sebaliknya di kota.
Artinya, sambung Bupati Karo, ketika setiap desa dibangun maka roda perekonomiannya akan lancar dan bergerak maju, tentunya akan berimbas ke perkotaan. Begitu juga soal infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan lainnya semua sudah terprogramkan dengan baik, terang Terkelin Brahmana.
Ia juga menegaskan, secara bertahap semua program yang memang telah dicanangkan termasuk di dinas-dinas lainnya, segera direalisasikan (eksekusi-red). Dan hal tersebut menurutnya telah dibuktikan, kendati belum optimal namun secara perlahan terus akan dievaluasi, ia tidak menginginkan apa yang memang telah disampaikan kepada masyarakat terlebih itu program ditunggu masyarakat Kabupaten Karo tidak terealisasi.
Intinya, masyarakat menunggu kinerja kita, baik saya dan Bupati serta seluruh jajaran juga tidak bisa bekerja sendirian. “Kita inginkan, program sebagai prioritas dalam menyelaraskan dengan program Pemkab Karo, sehingga out putnya bisa dirasakan masyarakat manfaatnya. Termasuk semua bidang program, pendidikan, kesehatan, infrastruktur, pelayanan kepada masyarakat dan lain sebagainya,” pungkas Bupati Karo.
Menurut Terkelin Brahmana, banyak potensi di desa, yang apabila didorong, dikelola dengan baik akan mampu menopang perekonomian masyarakat pedesaaan. Selain memetakan potensi produk unggulan, desa harus didorong mampu memberi nilai tambah pada komoditas agar memiliki daya jual lebih tinggi.
“Di daerah kita ini, banyak potensi desa yang berprospek tinggi untuk meningkatkan perekonomian warga, misalnya desa kopi, desa wisata, desa budaya dan lainnya. Dengan demikian, masyarakat tidak akan kesulitan memenuhi kebutuhan sekolah anak-anak maupun kebutuhan hidupnya, khususnya di masa pandemi Covid-19, karena pendapatan masyarakat semakin besar,” tutup Terkelin Brahmana. (R1)