Jakarta, Karosatuklik.com – Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) tiba di Lapangan Monumen Nasional Jakarta untuk memimpin Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila, Kamis (1/6/2023).
Presiden Jokowi tiba sekitar pukul 07.55 WIB didampingi Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi di sisi selatan Lapangan Monumen Nasional, Jakarta.
Presiden yang bertindak sebagai Inspektur Upacara terlihat mengenakan pakaian adat Kesultanan Deli berwarna hitam dan nuansa emas dilengkapi dengan keris dan penutup kepala.
Sejumlah pejabat yang hadir dalam Upacara antara lain Wakil Presiden Ma’ruf Amin, para menteri Kabinet Indonesia Maju, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Ketua DPR Puan Maharani, Ketua MPR Bambang Soesatyo dan Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. Hadir pula Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri.
Dalam Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila, para tamu undangan yang hadir mengenakan pakaian adat.
Adapun yang bertindak sebagai komandan upacara hari ini adalah Direktur Lalu Lintas Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Kombes Polisi Alfian Nurrizal.
Kemudian, bertindak sebagai perwira upacara adalah Komando Garnisun Tetap (Kaskogartap) I/Jakarta Brigjen TNI Arkamelvi Karman.
Ketua DPR Puan Maharani juga turut membacakan naskah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Upacara hari lahir Pancasila ini melibatkan lebih dari 4.000 orang yang terdiri dari pasukan upacara, tamu undangan, peserta upacara, petugas, dan panitia upacara.
Dalam unggahannya di akun Instagramnya @jokowi, Presiden Jokowi menuliskan keterangan sebagai berikut:
“Hari ini, kita memperingati Hari Lahir Pancasila, di saat krisis tengah melanda dunia. Syukur Alhamdulillah, Indonesia adalah satu dari sedikit negara yang berhasil menjaga stabilitas ekonomi, sosial dan politik, menjaga inflasi, serta menumbuhkan investasi dan lapangan kerja.
Keberhasilan tersebut adalah sumbangsih seluruh anak bangsa dengan ideologi Pancasila sebagai fondasi dasarnya.
Bangsa Indonesia masih terus berjuang untuk menghadirkan pembangunan yang adil dan merata. Keadilan, pemerataan, dan kesejahteraan tersebut diupayakan melalui reformasi struktural, peningkatan kualitas sumber daya manusia, hilirisasi industri, dan pembangunan Ibu Kota Nusantara.
“Kita ingin kekayaan alam negeri ini bermanfaat maksimal bagi kesejahteraan rakyat. Kita ingin rakyat di luar Jawa juga merasakan manfaat yang signifikan dari pembangunan yang ada,” ujar Presiden.
Lanjutnya, toleransi, persatuan, dan gotong royong adalah kunci membangun bangsa yang kokoh. Untuk itu, saya mengajak semua pihak untuk menolak ekstremisme, politisasi identitas, dan politisasi agama.
“Mari menyambut pesta demokrasi Pemilu 2024 dengan kedewasaan, dengan sukacita, dengan memegang teguh nilai-nilai Pancasila, memperjuangkan Indonesia maju yang adil, yang sejahtera, serta berwibawa di kancah dunia,” ajak Kepala Negara. (R1/Antv)