Proyek Pelebaran Jalan Medan-Berastagi Telan Dana Rp57 Milyar Tidak Memberi Solusi Atasi Kemacetan yang Kerap Terjadi

Karo4371 x Dibaca

Berastagi, Karosatuklik.com – Proyek pelebaran tikungan di Jalan Letjen Jamin Ginting Medan-Berastagi yang menelan dana senilai Rp57 miliar lebih bersumber dari APBN itu, diprediksi tidak mampu mengurai kepadatan volume pemakai jalan maupun mengurai kemacetan yang semakin sering terjadi belakangan ini.

Rencananya proyek tersebut selesai tahun ini (2022). Namun selain dalam pengerjaannya banyak sekali dampak yang ditimbulkan, baik dari kerusakan ekosistem, infrastruktur, serta berpotensi kecelakaan di area kerja proyek tersebut, namun juga diyakini tidak memberi solusi dari kemacetan.

Namun paling tidak dengan adanya proyek yang menelan dana sekitar Rp57 milyar itu membuktikan Kementerian PUPR ‘menepis anggapan menganak tirikan’ Jalan Medan – Berastagi.

Pasalnya, derasnya sorotan tajam dari sejumlah kalangan masyarakat Sumatera Utara terkait mendesaknya pembangunan jalan layang/Tol Medan – Berastagi beberapa tahun belakangan ini, sepertinya dianggap angin lalu saja oleh Kementerian PUPR.

Kemacetan yang kerap terjadi tanpa bisa diprediksi sebelumnya sudah membuat masyarakat trauma setiap melintas di jalur yang bagai arena perlombaan itu. Terbaru, sebuah truk mengangkut kayu gelondongan terbalik di jalur Medan-Berastagi, Sumatera Utara (Sumut), tepatnya di KM 50, Bandar Baru, Kecamatan Sibolangit, Deli Serdang.

Akibatnya, arus lalu lintas di sekitar lokasi kecelakaan macet total mengular berpuluh kilometer dari kedua arah. Kendaraan dari Medan menuju Berastagi atau sebaliknya, harus mengantre hingga berjam-jam untuk melewati kawasan itu. Bahkan dari waktu normal Medan – Berastagi akibat kemacetan itu bisa sampai 5-6 jam.

Kanit Lantas Polsek Pancur Batu, Iptu Rizal mengatakan peristiwa itu merupakan kecelakaan tunggal, yang terjadi pada pukul 03.30 dini hari tadi.

Saat itu, truk yang dikendarai oleh Fernando Sipayung, bermuatan kayu gelondongan melaju dari arah Berastagi menuju Medan. Setiba di TKP, truk kehilangan keseimbangan dan terbalik.

“Setibanya di TKP yang jalannya tikungan, bagus, arus lalu lintas sepi truk berbelok secara perlahan di tikungan dan persis ditikungan itu truk kehilangan keseimbangan dan terbalik,” sebut Rizal, Kamis (7/4/2022).

Seperti diketahui, pembangunan jalan alternatif Medan-Berastagi dengan konstruksi kantilever (cantilever) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tahap pertama dengan anggaran dari APBN sekitar Rp57 miliar akhirnya resmi mulai dikerjakan, Jumat (10/7/2021) lalu. (R1)