PSSI Putuskan Kompetisi Liga 2021, PSMS Medan Rugi Rp 8 Milyar

Sepakbola, Sport896 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Gonjang ganjing kabar kepastian kompetisi liga Indonesia di tengah pandemi terjawab sudah. Setelah melakukan rapat alot semalam, Komite Eksekutif (Exco) PSSI memutuskan menunda kompetisi Liga 1, 2, dan 3 pada tahun 2020. Nantinya, semua level kompetisi di Tanah Air akan dilanjut pada awal 2021.

“Rapat Exco PSSI menghasilkan keputusan bahwa PSSI menunda seluruh kompetisi yakni Liga 1,2,dan 3 pada tahun 2020 ini. Selanjutnya kompetisi akan dimulai lagi pada awal 2021 mendatang,” kata Plt Sekjen PSSI, Yunus Nusi dalam rilis PSSI, Kamis (29/10/2020) di Jakarta.

Seperti diketahui, PSSI merencanakan lanjutan kompetisi Liga 1 dan 2 pada bulan Oktober ini. Namun, pihak kepolisian tak kunjung memberikan izin sehingga kompetisi akhirnya ditunda. Hal yang sama juga terjadi, ketika PSSI dan 18 klub berencana melanjutkan Liga 1 dan 2 pada awal November.

Setelah diputuskan ditunda hingga awal tahun depan, PSSI menyerahkan wewenang ke PT Liga Indonesia Baru untuk mengelola kompetisi. Operator diminta untuk mencari solusi terbaik terkait format kompetisi agar selesai tepat waktu.

“PSSI akan memberikan kewenangan kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi Liga 1 dan 2 untuk mencari formula, format, dan sistem kompetisi terhadap keputusan PSSI tersebut,” papar Yunus Nusi.

PSSI berharap kompetisi dapat bergulir dengan lancar pada awal tahun depan. Nanti, federasi, operator dan klub tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat karena masih dalam pandemi Covid-19.

PSMS
Menyikapi, Sekretaris Umum PSMS Medan Julius Raja mengakui sudah mendapatkan informasi secara langsung tentang adanya pengunduran kompetisi. Namun kebijakan tersebut menjadikan PSMS mempertanyakan sejumlah hal kepada pihak PT LIB dan PSSI, di antaranya izin Polri.

“Bagi saya, hal terpenting adalah surat izin Polri sudah didapat atau belum. Karena kalau hanya berencana kompetisi digelar awal 2021 atau 2022 dan izin Polri tidak didapat, kan percuma. Jadi alangkah baiknya dapat dulu izin tersebut,” kata pria yang akrab disapa King ini, Kamis sore (29/10/2020) di Medan.

Manajemen PSMS juga memberikan saran agar kompetisi tetap 2020, tapi pelaksanaannya dilakukan pada tahun 2021. King beralasan kalau perhitungannya kompetisi baru, nanti klub memiliki tanggung jawab kepada sponsor.

Manajemen Ayam Kinantan juga meminta kepastian tentang penggajian pemain. Terkait masalah ini memang sudah ada kepastian gaji pemain berkisar 25 persen hingga Februari 2021. Bila nantinya penyelenggaraannya terealisasi pada Februari 2021, maka gaji menjadi 60 persen.

“Selanjutnya, kontrak pemain yang habis otomatis akan diperpanjang dan ini semua sesuai kesepakatan awal,” jelasnya sembari menambahkan kerugian mencapai Rp 7,5 – 8 miliar. (R1)