Review Film: West Side Story

Entertainment, Film4497 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Steven Spielberg bukan hanya sekadar menggarap ulang alias remake kisah West Side Story dari versi film musikal 1961 yang berasal dari pementasan Broadway era 1950-an, melainkan ‘membenarkan’ kisah film musikal 50 tahun lalu itu.

Hal itu terlihat dari sejumlah keputusan dari sutradara yang biasanya dikenal dengan film action, petualangan, hingga fiksi ilmiah ini. Padahal, sutradara legendaris itu terbilang ‘awam’ untuk film musikal.

Keputusan untuk mengubah sejumlah aspek dalam film dan pementasan legendaris yang sejatinya adalah pengisahan ulang dongeng Romeo and Juliet karya Shakespeare ini pun didasari alasan yang kuat.

Sebelum lebih jauh, West Side Story pada dasarnya mengisahkan kisah cinta sepasang insan yang berasal dari dua geng berbeda rasa di New York City pada dekade ’50-an.

Dua geng itu adalah the Jets yang berisi orang kulit putih, dan the Sharks yang terdiri dari para keturunan Puerto Rico.

Alkisah, Tony yang berasal dari the Jets jatuh cinta pada Maria yang merupakan adik dari pemimpin the Sharks, Bernardo. Kisah cinta mereka terhalang konflik rasial yang kemudian berkembang menjadi katalis berbagai kejadian tragis.

Kembali pada keputusan Spielberg, sutradara Jurassic Park ini pertama-tama memilih untuk mengganti karakter Doc yang ada pada kisah versi 1950-an dan 1961, menjadi Valentina yang ternyata adalah istri dari Doc.

Doc pada versi asli dan film musikal 1961 adalah pemilik toko obat tempat Tony bekerja. Kini, dalam imaji Spielberg dan penulis naskah Tony Kushner, Doc telah tiada. Toko obat itu lalu dipegang oleh istri Doc, Valentina, yang diperankan oleh Rita Moreno.

Rachel Zegler as Maria in 20th Century Studios’ WEST SIDE STORY, directed by Steven Spielberg. Photo courtesy of 20th Century Studios. © 2021 20th Century Studios. All Rights Reserved.

Uniknya, Spielberg sengaja memilih Rita Moreno yang sebenarnya adalah pemain film versi 1961. Pada 50 tahun lalu, Moreno berperan sebagai Anita, kekasih dari Bernardo sekaligus sahabat Maria.

Namun kisah Valentina ini bukan hanya sekadar tambalan kenangan masa lalu yang dibawa ke era modern. Ia memerankan peran penting dalam perkembangan karakter Tony (Ansel Elgort).

Valentina yang merupakan karakter baru dalam hikayat West Side Story sendiri dikisahkan seorang Puerto Rico yang menikah dengan orang kulit putih, sehingga ia memahami apa yang terjadi dengan Tony dan Maria.

Keputusan lain yang dilakukan Spielberg dalam mendandani ulang hikayat ini adalah menggunakan para pemain keturunan Amerika Latin untuk karakter dari geng the Sharks.

Keputusan itu terbilang penting lantaran pada versi 1961, Bernardo dan Maria yang notabenenya adalah keturunan Puerto Rico justru diperankan oleh pemain kulit putih.

Natalie Wood yang berdarah Rusia diketahui berperan sebagai Maria, dan George Charkiris yang berdarah Yunani sebagai Bernardo. Keduanya harus dirias bedak cokelat agar terlihat sebagai orang Amerika Latin.

Rita Moreno bahkan menyebut bahwa sebagian besar karakter orang Hispanik dalam versi 1961 diperankan oleh orang kulit putih yang diberi bedak cokelat.

Bukan hanya membenarkan para pemain agar sesuai dengan karakternya, Spielberg juga mengalokasikan 30 persen dari bahasa film versinya berbahasa Spanyol, bahasa yang digunakan orang Puerto Rico. Spielberg bahkan tak menerjemahkan bahasa Spanyol itu pada takarir alias subtitle film ini.

“Kami tidak memberi subtitle pada dialog Spanyol. Bahasa itu harus ada dalam proporsi yang sama di samping bahasa Inggris tanpa bantuan,” ujar Spielberg dalam konferensi pers virtual film tersebut.

Namun ini bukan hanya sekadar ‘penghormatan’ terhadap budaya orang non-kulit putih. Pemilihan bahasa non-Inggris ini juga berpengaruh pada jalannya cerita West Side Story (2021).

Ambil contoh ketika Anita (Ariana DeBose) meminta Maria (Rachel Zegler) dan Bernardo (David Alvarez) melatih bahasa Inggris mereka, tapi akhirnya mereka justru berbincang secara biliungal alias campur-aduk antara bahasa Inggris dan Spanyol. Macam gaya ‘anak Jaksel’.

Atau pada adegan lain, ketika Maria menitipkan pesan kepada Anita untuk diberikan ke Tony dengan bahasa Spanyol agar orang lain tak memahami apa yang mereka bahas. Seperti menggunakan bahasa isyarat saat remaja dulu.

Selain persoalan rasial yang menjadi ciri khas pada versi 2021, penggunaan komposisi warna juga menjadi andalan dalam West Side Story versi Steven Spielberg ini.

Warna yang kontras menggambarkan perbedaan mencolok antara kelompok the Sharks dan the Jets, serta ketika menegaskan perselisihan antara mereka, bahkan termasuk gestur dan posisi saat adegan tertentu, tak terkecuali saat menari.

Berbicara soal menari, West Side Story versi Spielberg ini masih seperti film musikal lainnya, yaitu menggunakan koreografi dan lagu-lagu yang jadi ciri khas hikayat ini.

Bahkan pada beberapa aspek, versi 2021 ini terlihat lebih alami dibanding versi sebelumnya. Transisi antara adegan serius dengan lagu juga tidak kaku dan mengalir halus dari satu babak ke babak lainnya.

Sementara itu, saya memberikan pujian khusus kepada Rachel Zegler. Meski pemain baru, ia mampu memikat penonton dengan suara yang merdu dan akting yang bersinar di film ini. Bahkan ia lebih menawan dibanding Ansel Elgort.

Akan tetapi, Ariana DeBose adalah yang benar-benar mencuri sorotan dalam film ini.Ia menunjukkan penampilan yang sangat kuat dan berhasil menyeret penonton merasakan segala emosi yang Anita rasakan. Tak heran ia mendapatkan nominasi Best Supporting Actress dalam Oscar 2022.

West Side Story (2021) sendiri mampu mendapatkan tujuh nominasi ajang Piala Oscar 2022, yakni Best Picture, Best Director, Best Supporting Actress, Best Cinematography, Best Costume Design, Best Production Design, dan Best Sound.

Dari ketujuh kategori tersebut, saya menilai sangat memungkinkan West Side Story meraih beberapa kemenangan. Namun, menang atau kalah, film ini berhasil memenangkan hati para penggemar musikal. (R1/CNNIndonesia)