Rolls-Royce Black Badge, Refleksi Kemewahan dalam Keindahan Warna Hitam Absolut

Otomotif1593 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Bagi Rolls-Royce Motor Cars, menangkap semangat warna hitam untuk menjadikannya sebagai bagian khusus Rolls-Royce Black Badge adalah hal luar biasa. Sebuah sudut pandang kontemporer yang menghadirkan eksklusivitas tersendiri.

Dikutip dari rilis resmi Rolls-Royce Motor Cars sebagaimana diterima Suara.com, para pendiri Rolls-Royce sendiri memiliki latar belakang sangat berbeda. Akan tetapi semangat Black Badge menyatukan ide dan kreasi.

Sir Henry Royce mengatasi kemiskinan, kekurangan dan kurangnya pendidikan formal untuk menjadi insinyur kelas dunia yang menciptakan “mobil terbaik di dunia” hingga akhirnya menjadi bagian legendaris Rolls-Royce.

Sementara The Honorary Charles Stewart Rolls terlahir sebagai bangsawan. Bisa saja ia menjadi sosok kaya raya tanpa bekerja. Namun ia terjun di berbagai kejuaraan otomotif dan penerbangan yang menantang bahaya.

Inspirasi kedua nama tadi tertuang dalam karya Rolls-Royce Black Badge yang serinya meluncur pada 2016.

Produk-produk yang diturunkan dari grup ini mewakili ekspresi tertinggi dari semangat individualisme, ekspresi diri, sampai kreativitas, dan berbeda dari pakem otomotif sebelumnya.

Seperti klien memiliki pilihan finishing eksterior yang hampir tak terbatas, dan satu warna berada di atas segalanya: hitam. Cat ini secara konsisten memberikan daya tarik khusus dan daya pikat yang kuat ketika diterapkan di produk-produk Rolls-Royce.

Warna hitam telah lama dikaitkan dengan kekuasaan, kekuatan dan otoritas. Cat ini juga intens dan substansial. Hitam juga berbicara tentang keanggunan dan kepercayaan diri.

Beberapa produk Rolls-Royce Bespoke dengan warna hitam, Black Badge sudah tumbuh lebih dari 30 tahun, dan memiliki tempat unik dalam sejarah perusahaan mobil supermewah yang bermarkas di Goodwood, West Sussex, England, Britania Raya ini.

Beberapa produk cat hitam Rolls-Royce yang telah menjadi ciri perusahaan berlogo The Spirit of Ecstasy ini adalah Rolls-Royce Phantom II Continental (94MY) (1933), Rolls-Royce Phantom V (5AT30) (1960), dan Rolls-Royce Phantom V (5VD73) (1965).

Spesifikasi tiga produk Black Badge dari Rolls-Royce:

Rolls-Royce Phantom II Continental (94MY), 1933

Lahir dari permintaan pribadi Henry Royce pada 1930, desainer Ivan Evernden menggoreskan eksperimen Phantom II Continental dengan nama sandi 26EX.

Bodi bentuk sedan empat jok, sasis pendek, dilengkapi ban cadangan,dan digarap Barker & Co. Dipacu Evernden dan Don Carlos de Salamanca ke acara otomotif terkenal Concours d’Elegance yang berlangsung di Biarritz, Prancis dan meraih kemenangan di balap Grand Prix d’Honneur.

Dari hasil juara tadi, Rolls-Royce memutuskan untuk meluncurkan model serial ini. Produk pertama, 94MY, dibuat 1933 untuk Samuel Coxhill, dengan bodywork dinamakan Owen Fixed Head Coupé, karya coachbuilder London Gurney Nutting.

Rolls-Royce Phantom V (5AT30), 1960

Diluncurkan pada 1959 untuk menggantikan Rolls-Royce Silver Wraith. Dengan peruntukan dikemudikan sopir, dan memiliki desain limousine. Warna hitam menjadi dominan di lini produksinya, dan banyak digunakan di berbagai acara formal, atau pribadi untuk kaum kelas atas dan pengusaha kaya.

Paling istimewa adalah 5AT30 yang rampung digarap September 1960. Pemiliknya adalah Duke of Gloucester, putra ketiga Raja George V dan Ratu Mary, keduanya oom dan tante dari Yang Mulia Ratu Elizabeth II.

Desain bodi PV15 digarap coach builder James Young,dan produknya sendiri disebut sebagai Phantom V dengan sasis paling elegan.

Dibuat secara bespoke atau berdasar pesanan, cat hitam muncul menawan, lampu sorot didesain Stephane Grebel, sedang lampu utama Lucas R100.

Maskot Spirit of Ecstasy yang selalu menghias moncong mobil Rolls-Royce digantikan maskot elang terbang dari Duke of Gloucester.

Pada 30 Januari 1965, ada kejadian tak terduga, saat Duke dan Duchess of Gloucester dalam perjalanan pulang dari pemakaman Sir Winston Churchill, mobil tergelincir dari jalan dan masuk tanggul yang dangkal, berbelok tiga kali dan mendarat dengan bagian atap terlebih dahulu.

Pada 1964, The Beatles menjadi grup band paling dielu-elukan sedunia dan meluncurkan salah lagu legendarisnya, A Hard Day’s Night. Di pemungkas tahun itu, John Lennon memesan Rolls-Royce Phantom V dari R. S. Mead of Maidenhead.

Spesifikasinya jelas bespoke. Tidak hanya berwarna hitam di bodi, namun di sekujur interior dan eksterior. Seluruhnya menggunakan pelat krom atau baja tahan karat.

Hanya “disisakan” grille Pantheon yang ikonik dan maskot Spirit of Ecstasy yang tetap hadir dalam lapisan krom konvensional Rolls-Royce.

Mobil satu ini menjadi salah satu mobil pertama di Inggris yang memiliki jendela gelap, terbuat dari kaca Triplex Deeplight. (R1/suara.com)