Sejarah Singkat HUT Hari Jadi Pemerintah Kabupaten Karo

Karo2890 x Dibaca

Oleh: Robert Tarigan, SH

Kabanjahe, Karosatuklik.com – Keberadaan hari jadi Pemerintah Kabupaten Karo memiliki arti penting bagi masyarakat dan pemerintah daerah untuk memantapkan jati diri, sebagai landasan yang menjiwai gerak langkah ke masa depan. Penetapan hari jadi ini akan melengkapi identitas yang saat ini dimiliki Pemeruntah Kabupaten Karo.

Menelisik Hari Jadi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo lewat jejak sejarah, menyikapi dan untuk memenuhi azas kepastian hukum dalam penyelenggaraan pemerintah daerah serta merefleksi kepentingan sejarah, sosial dan budaya Tanah Karo, terungkap bahwa 8 Maret 1946 adalah Hari Jadi Pemkab Karo.

Salah satu kebanggaan bagi setiap daerah apabila mengetahui sejarah dan kelahirannya yang memberikan sesuatu makna dan nilai historis dan yuridis yang harus senantiasa tetap dijaga dan dipertahankan eksistensinya sebagai sumber motivasi moral bagi masyarakatnya.

Namun ada kejadian menarik, jika saja Komandan Pasukan Halilintar, Mayor Selamat Ginting tidak menodongkan senjata dan mengarahkanya pelatuknya ke kepala Utusan Keresidenan Sumatra Timur (Maret 1946), sembari berteriak “Mate tem..”.

Mungkin inilah kisah paling sangar lahirnya sebuah pemerintah kabupaten paling dramatis di Indonesia. Karena, tidak akan pernah ada Pemkab Karo, kalau tidak ada nyali berani menodongkan senjata dari Mayor Selamat Ginting. Itu fakta sejarah yang diakui akademisi dan pelaku sejarah.

Seketika itu juga, kesepakatan tercapai. Wilayah Kabupaten Karo disetujui dan ditandatangani, dengan bupati pertama disepakati dan langsung diangkat Rakoetta Brahmana.

Mungkin dipengaruhi romantisme kesejarahan Simbisa Karo, di Kota Kabanjahe diabadikan sejumlah nama jalan. Antara lain, Kapten Pala Bangun, Kapten Bangsi Sembiring, Letnan Rata Perangin Angin, Kapiten Purba, Nabung Surbakti, Kapten Maryam Ginting, Kapten Bom Ginting, Kapten Selamat Ketaren, Letnan Abdul Kadir, Kapten Upah Tendi Sebayang, Kapten Sukaraja Munthe, Rakoetta Brahmana dan lainnya.

Dengan mengambil nama patriotik NKRI tersebut, menjadikan Kota Kabanjahe sebagai salah satu kota yang paling banyak mengambil nama jalan dari pahlawan lokalnya. Dan masih banyak lagi pejuang yang gugur dan layak diabadikan selain nama-nama diatas.

Selanjutnya, ada 3 (tiga) simbisa (pejuang) Karo yang dinobatkan sebagai pelopor pejuang karo yang mempunyai sikap militansi yang sangat tinggi yaitu: Djamin Ginting, (Letnan Jendral), Selamat Ginting (Mayor TNI ), Payung Bangun (Mayor TNI). Dan dua orang Pahlawan Nasional yakni, Kiras Bangun (Garamata) dan Letjen Djamin Ginting.

Nama satuan militer TNI yang berciri khas Karo yakni, Batalyion Infanteri 125/Simbisa di Kabanjahe, Armed 2/105 Kilap Sumagan di Delitua, Deliserdang, Batalyion Kavaleri 6/Serbu (Naga Karimata) di Jalan Bunga Raya/Asam Kumbang, Medan Sunggal. Seperti diketahui bahwa cerita legenda tentang Putri Hijau dan Naga Karimata merupakan legenda yang berasal dari Karo.

Berdasarkan catatan Redaksi Karosatuklik.com, setelah melalui proses yang sangat panjang dimulai ketika Bupati Karo dijabat Drs DD Sinulingga, akhirnya HUT Pemerintah Kabupaten karo resmi ditetapkan pada tanggal 8 Maret 1946 pada masa Bupati Karo Terkelin Brahmana, SH dan Wakil Bupati Cory Sriwaty Sebayang.

Hari jadi Pemerintah Kabupaten Karo merupakan runutan dan realita fakta sejarah yang terjadi di Kabupaten Karo 78 tahun yang lalu.

Penetapan tanggal dan bulan hari jadi didasarkan telaah dan pembahasan serta bukti data otentik pada rekam jejak peristiwa sejarah yang penuh romantisme, patriotisme dan heroisme, berpijak pada landasan historis sosiologis kuat secara de facto dan de jure dalam perkembangannya memiliki bukti kenangan yang membanggakan dengan segala dinamikanya.

Pertama kalinya diperingati, yakni pada 8 Maret 2018, Pemerintah Kabupaten Karo genap berusia 72 tahun, setelah pada tahun 2017 resmi ditetapkan 8 Maret 1946 melalui sidang paripurna DPRD Karo sebagai Hari Jadi Pemerintah Kabupaten Karo setelah melalui seminar dan proses yang sangat panjang.

Monumen Sektor III Napindo Hlilintar 1945-1949

Agresi militer Belanda, paska Kemerdekaan RI, 74 tahun yang lalu, terungkap pejuang-pejuang Karo yang gugur di medan pertempuran. Untuk mengenang dan menghormati pejuang yang dikenal berani dan militan itu didirikan Monumen Sektor III Napindo Hlilintar (1945-1949).

Diketahui, pasukan Sektor III Napindo Hlilintar dikenal sebagai Kopassusnya pejuang setia NKRI di wilayah Kabupaten Karo dibawah pimpinan Mayor Selamat Ginting.

Di sekitar lokasi monumen bersejarah itu, merupakan medan pertempuran yang sengit antara sektot III melawan Belanda. Desa Bertah, yang persis berada di pinggir badan jalan nasional Medan – Aceh Tenggara, tempat dimana gugurnya Komandan Batalyon I Kapten Pala Bangun pada 7 Mei 1949.

Monumen Halilintar menyimpan memori heroisme ribuan laskar Pejuang Karo. Dan masih banyak lagi monumen perjuangan para pejuang Karo, termasuk Tugu Perjuangan di jantung kota wisata Berastagi.

Taktik bumi hangus dikenal dengan Karo Lautan Api menjadikan banyak para Simbisa Karo gugur di medan pertempuran. Untuk menghargai jasa para pejuang dari Karo, Presiden Soekarno, hanya menetapkan dua (2) Makam Pahlawan di Indonesia, yakni satu di Kota Kabanjahe dan satu lagi di kota Surabaya.

Pertempuran 10 November di Surabaya yang menjadi cikal bakal Hari Pahlawan menjadi perang terbuka terbesar Indonesia sesudah proklamasi kemerdekaan.

Taktik bumi hangus “Karo Lautan Api” ini, sungguh merupakan pengorbanan yang luar biasa dari rakyat Karo demi mempertahankan cita-cita luhur kemerdekaan Republik Indonesia. Rakyat dengan sukarela membakar apa saja yang dimiliki termasuk desa dengan segala isinya.

Inilah salah satu penyebab rumah adat Karo “Siwaluh Jabu” yang merupakan warisan arsitektur leluhur Karo yang bernilai tinggi, dalam perkembangannya hanya tinggal sedikit sekarang ini.

Melihat begitu besarnya pengorbanan rakyat Karo saat itu, Wakil Presiden Drs. Mohammad Hatta menulis surat pujian kepada rakyat Karo dari Bukit Tinggi pada tanggal 1 Januari 1948, “Kepada Rakyat Tanah Karo Yang Kuncintai”. Surat dari Moh Hatta itu kini di-prasastikan di komplek Taman Mejuah-Juah Berastagi.

“Saya bangga dengan pemuda Karo yang berjuang membela tanah air sebagai putra Indonesia sejati. Rumah yang terbakar, boleh didirikan kembali, kampung yang hancur dapat dibangun lagi, tetapi kehormatan bangsa kalau hilang susah menimbulkannya,” tulis Moh Hatta.

Mungkin diilhami oleh peristiwa heroik bumi hangus yang dikenal dengan Karo Lautan Api ini yang sungguh merupakan pengorbanan yang luar biasa dari rakyat Karo demi mempertahankan cita-cita luhur kemerdekaan Republik Indonesia, maka Karang Taruna Desa Rumah Kabanjahe, menyuguhkan hiburan bertajuk teatrikal “Bumi Hangus” pada salah satu rangkaian acara hari ini

HUT Hari Jadi Pemkab Karo, pertama kalinya diperingati, yakni pada 8 Maret 2018, Pemerintah Kabupaten Karo genap berusia 72 tahun, setelah pada tahun 2017 resmi ditetapkan 8 Maret 1946 melalui sidang paripurna DPRD Karo sebagai Hari Jadi Pemerintah Kabupaten Karo setelah melalui seminar dan proses yang sangat panjang melibatkan akademisi, cendikiawan, tokoh-tokoh masyarakat, pemerintah LVRI dan tokoh-tokoh sejarawan nasional.

Dengan ditetapkannya Hari Jadi Pemkab Karo pada 8 Maret 1946, maka hal ini menunjukkan tuntutan tanggungjawab kepada seluruh warga masyarakat Kabupaten Karo untuk menjaga dan melestarikan jatidiri daerahnya sebagai suatu yang tidak ternilai dan menjadikannya sebagai suatu kekuatan baru dalam memotivasi diri dalam mempertahankan keseinambungan di daerah ini.

Refleksi dan Momentum Meningkatkan Rasa Cinta dan Memiliki Kabupaten Karo

Peringatan hari jadi Pemerintah Kabupaten Karo ke-78 ini merupakan refleksi ungkapan rasa syukur dan penghormatan pada jasa-jasa perjuangan tokoh- tokoh pendahulu. Ungkapan rasa syukur tersebut diwujudkan dalam bentuk ziarah di Makam Pahlawan Jalan Veteran Kabanjahe, Jumat (8/3/2024).

Dengan mengusung tema, “Gerak Bersama Menuju Karo Maju” menjadi spirit setiap insan jajaran pemerintah dan masyarakar untuk kesejahteraan, pembangunan dan kemajuan Kabupaten Karo.

Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Tanah Karo AKBP Wahyudi Rahman, SH, SIK, MM, memimpin Upacara Ziarah Pahlawan di Makam Pahlawan Kabanjahe.

Turut hadir Bupati Karo Cory Sebayang, Kapolres Tanah Karo, AKBP Wahyudi Rahman, Yonif 125 Simbisa, Ketua DPRD Karo Iriani, Wakil Ketua I DPRD Karo, Sadarta Bukit, Wakil Ketua II, David Sitepu, perwakilan Dandim 0205/TK dan Kajari Karo serta instansi vertikal Kepala Cabang Bank BNI, BRI, BUMN, BUMD dan lainnya.

Dikatakan Kapolres, peringatan HUT Hari Jadi ke-78 Pemkab Karo, diawali dari ziarah ke makam pahlawan, dengan tujuan mengenang jasa para pahlawan yang sudah mengorbankan harta bahkan nyawa demi bangsa dan negara khususnya di Kabupaten Karo ini.

AKBP Wahyudi berharap, peringatan ini dapat dijadikan eksistensi suatu daerah dan rasa cinta serta menghargai nilai sejarah dari lahirnya Pemerintah Kabupaten Karo.

“Di umur Pemerintah Kabupaten Karo yang ke-78, harapannya seluruh masyarakat Karo, dapat lebih meningkatkan rasa cinta dan rasa memiliki terhadap daerah yang kita cintai ini. Serta juga diwujudkan dalam perilaku pribadi dan juga kelompok yang positif dan menghasilkan karya sesuai dengan potensi dan profesi masing-masing,” ajaknya.

Sementara, Bupati Cory Sriwaty Sebayang menyampaikan atas peringatan HUT Hari Jadi Pemerintah Kabupaten Karo ke-78 hari ini, dirinya berharap kepada seluruh elemen masyarakat, untuk terus bersama meningkatkan kebersamaan dalam membangun Kabupaten Karo ini menjadi lebih baik lagi.

“Ayo bersama, kita meningkatkan semangat kebersamaan dan memberikan kontribusi yang positif sesuai dengan potensi yang dimiliki masing-masing demi kemajuan Kabupaten Karo,” katanya.

Bupati perempuan pertama di Kabupaten Karo itu berharap ajang peringatan hari kelahiran Kabupaten Karo menjadi momentum rasa syukur untuk merayakan pencapaian bersama pemerintah dan masyarakat,

“Semoga Kabupaten Karo mampu terus berkembang dan memberikan kesejahteraan bagi seluruh warga daerah ini sesuai visi misi besar Pemkab menuju Kabupaten Karo yang Berdaya Saing, Maju dan Berkelanjutan, diperkuat dengan semangat tema HUT Hari Jadi Pemerintah Kabupaten Karo ke-78, Gerak Bersama Menuju Karo Maju,” tegasnya.

Ia meminta seluruh warga agar selalu bersatu padu dan tentunya sinergi antara masyarakat dan pemerintah semakin meningkat guna mewujudkan seluruh pembangunan di Kabupaten Karo, dimana setiap langkah yang diambil mendapatkan kebahagiaan serta kesuksesan bagi seluruh masyarakat.

Gerak Bersama Menuju Karo Maju

Menurut penulis, alangkah bijaknya kalau pada saat ini, kita menghormati dan menghargai jasa para leluhur kita yang telah mewariskan berbagai kearifan dalam mengarungi kehidupan. Kita berharap berbagai sikap positif leluhur para pendahulu dijadikan refleksi dalam kehidupan sehari-hari.

Semangat pengabdian untuk rakyat, ketulusan berkorban demi kemaslahatan bersama, keikhlasan berjuang dalam berbagai keterbatasan, kesiapan memberi tanpa harapan balas jasa, adalah sikap-sikap terpuji leluhur kita yang tampaknya kita harus berguru pada mereka.

Dengan peringatan Hari Jadi Pemkab Karo ini, agar kita meresapi nilai-nilai adiluhung para leluhur untuk diterapkan pada berbagai aspek kehidupan. Hendaknya peringatan hari jadi Pemkab Karo, janganlah hanya sebatas upacara seremonial semata, yang ditandai dengan berbagai kegiatan dan kegembiraan.

Tapi yang lebih penting lagi adalah, bagaimana kita merenungkan, menghayati, memetik pelajaran, dan memaknai substansi hari jadi ini, agar nilai nilai sejarah adat budaya peradaban zaman dulu, tidak begitu saja kita abaikan.

Kita mempunyai banyak potensi sumber daya alam yang berkualitas dan berdaya saing tinggi, karena itu mari kita manfaatkan dengan optimal secara bijaksana agar dapat berkontribusi terhadap terwujudnya Kabupaten Karo yang lebih lebih maju sejahtera, dan berkeadilan sesuai visi Kabupaten Karo yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Karo Tahun 2025-2045 adalah Karo Maju, Berkelanjutan dan Mejuah-juah.

Maju dan berkelanjutan merupakan wujud sinkronisasi terhadap perencanaan nasional dan provinsi, sedangkan Mejuah-juah adalah makna lokal karo yang mempunyai makna masyarakat Karo yang memiliki keseimbangan dan keselarasan hidup.

Visi besar itu diperkuat lagi dengan semangat tema Hari Jadi Kabupaten Karo ke-78 Tahun 2024 yakni “Gerak Bersama Menuju Karo Maju”.

Momentum Hari Jadi Pemerintah Kabupaten Karo ke-78 ini sebagai evaluasi yang telah diberikan kepada Bumi Turang Tanah Karo Simalem dengan segala dinamikanya, Bupati Karo Cory Sriwaty Sebayang dan Wakil Bupati Theopilus Ginting serta semua Kepala OPD dan Camat jajaran Pemkab Karo mengevaluasi apa yang telah diperbuat untuk kemajuan Kabupaten Karo kedepannya di semua sektor.

Selain itu, Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo diminta untuk berinovasi dengan berpikir kreatif dan tidak monoton. Kedepan yang perlu diperhatikan adalah persaingan produk pertanian ini semakin ketat di tengah pasar yang semakin terbuka dengan produk pertanian impor yang lebih murah, dan pada saat yang sama biaya produksi yang harus ditanggung petani kita juga semakin besar.

Sektor pertanian dan pariwisata yang sering digemborkan oleh pemerintah daerah sebagai ‘nafasnya’ Kabupaten Karo dalam kenyataannya tidak memiliki daya saing yang kuat dalam memacu pengembangan ekonomi masyarakat. Pertanyaannya mengapa bisa demikian?

Jawabannya cukup sederhana, bahwa sektor pertanian yang sebagian besar ditekuni oleh masyarakat Karo adalah sektor pertanian tradisional, secara implisit, ia tidak memiliki nilai tambah yang cukup besar untuk mengangkat derajat kesejahteraan petani menjadi lebih baik. Disamping itu politik anggaran (APBD) Karo selama ini belum memihak ke sektor pertanian.

Keluar dari Zona Nyaman
Untuk itu, Pemkab Karo ditantang bisa keluar dari zona nyaman. Tanpa keberanian keluar dari zona nyaman, pembangunan akan stagnan atau tidak maksimal. Langkah cepat dan terukur dari OPD se-jajaran Pemkab Karo selaku eksekutor program perlu dipacu lebih tajam.

Demikian juga koordinasi lintas OPD dan Camat serta kewilayahan sangat minim sehingga yang muncul selama ini adalah terkesan jalan sendiri-sendiri.

Ego lintas sektoral masih dominan, kedepan hal ini harus dihilangkan. Lintas OPD Pemkab Karo dan DPRD harus bersatu padu dan saling berkolaborasi demi mewujudkan visi misi Bupati Karo, Cory Seriwaty Sebayang dan Wakil Bupati Theopilus Ginting di sisa masa baktinya selama satu tahun ini.

Catatan: Berita ini sekaligus sebagai koreksi berita sebelumnya, bukan Hari Jadi Kabupaten Karo tapi yang benar adalah Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Hari Jadi Pemerintah Kabupaten Karo ke-78 Tahun 2024). (Penulis Adalah Pimpinan Redaksi Karosatuklik.com)