Seolah ‘Ikuti’ Indonesia, AU Singapura Terima Unit Perdana H225M Caracal

Nasional2292 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Singapura memang lebih dulu mengoperasikan helikopter serang AH-64 Apache, namun Indonesia lebih dulu sebagai operator helikopter angkut sedang serbaguna H225M Caracal.

Persisnya Indonesia telah menerima unit perdana H225M Caracal (aka – EC-725 Super Cougar) pada November 2016, sementara Singapura baru pada 29 Maret 2021 menerima unit perdana H225M.

Sebagai informasi, berdasarkan kontrak pada tahun 2016, ada tiga unit H225M Caracal yang dipesan oleh Kementerian Pertahanan Singapura untuk kebutuhan Angkatan Udara Singapura (RSAF).

Sudah barang tentu, Singapura tak mendapatkannya lewat PT Dirgantara Indonesia, melainkan langsung ke Airbus Helicopters.

Dikutip dari siaran pers Airbus.com (29/3/2021), disebutkan H225M Caracal pesanan AU Singapura akan digunakan untuk mendukung misi SAR, evakuasi udara, bantuan kemanusiaan, dan operasi bantuan pada bencana.

Dengan mesin yang lebih kuat, H225M memiliki kemampuan jangkauan sekitar 20 persen lebih jauh bila dibandingkan dengan AS332M Super Puma.

Sebagai catatan, H225M Caracal dipesan Singapura sebagai pengganti helikopter Super Puma yang telah dioperasikan sejak tahun 1983. Selain itu, kehadiran H225M digadang untuk melengkapi operasional helikopter CH-47 Chinook.

Pihak Airbus menyebut, saat ini ada 104 unit H225M Carcal yang beroperasi di seluruh dunia, dan mengumpulkan lebih dari 143.000 jam terbang. Helikopter ini menyelesaikan penerbangan perdananya pada November 2000.

TNI AU saat ini mengoperasikan enam unit H225M Caracal yang diperankan sebagai helikopter SAR tempur (Combat SAR). Pada tahun 2019, Kementerian Pertahanan RI telah resmi mengorder lagi delapan unit H225M Caracal, yang rencananya akan diserahkan mulai tahun 2023.

Dirunut dari spesifikasi teknis, H225M Caracal punya sejumlah keunggulan dibandingkan helikopter H215 (d/h AS332) Super Puma. Meski sekilas terlihat mirip, perbedaan yang paling kentara dari H215 dan H225/H225M terletak dari jumlah blade (baling-baling) pada main rotor. H215 Super Puma masih menggunakan empat blade, sementara H225M Caracal sudah menggunakan lima blade.

Dari segi daya angkut, Caracal layak disebut helikopter angkut sedang, meski di lingkungan TNI AU disebut sebagai helikopter angkut berat dengan kemampuan membawa 29 prajurit dengan senjata lengkap, atau dapat enam penumpang yang ditandu, ditambah sepuluh penumpang lain. (IndoMiliter)