Setelah Covid-19 Menyerang Manusia, Kini Wabah PMK Menyerang Hewan: 598 Hewan Ternak di Sumut Suspek, Ini Sebaran Daerahnya

Karo516 x Dibaca

Medan, Karosatuklik.com – Sebanyak 598 hewan ternak di wilayah Sumatera Utara, dilaporkan suspek penyakit mulut dan kuku (PMK) atau foot and mouth disease.

Data itu dipaparkan Direktur Kesehatan Hewan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI, Nuryani Zainuddin, pada Rakor Pengendalian PMK pada Ternak di Sumut, di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Sudirman, Medan, Jumat (13/05/2022).

Dalam paparan slide oleh Nuryani Zainuddin, disebutkan 598 hewan ternak suspek PMK itu tersebar di Kabupaten Deli Serdang sebanyak 261 ekor dan 337 ekor di Kabupaten Langkat.

Di Deli Serdang, yakni di Galang 50, Hamparan Perak 17, Pagar Merbau 20, Percut Sei Tuan 29, dan Tanjung Morawa 145. Kemudian di Langkat, yakni Besitang 204 dan Pematang Jaya 133.

Seusai rakor, Direktur Kesehatan Hewan Nuryani Zainuddin mengatakan sampel 598 ternak itu sedang diuji di laboratorium.

 “Ini masih dilakukan pengujian di pusat veteriner parma,” ujarnya segera berjanji akan secepatnya menyampaikan hasil ujinya ke publik jika sudah keluar.

Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, mengatakan penyebaran wabah PMK sangat dimungkinkan di Sumut. Hal itu karena sudah ada 3.000 hewan ternak PMK di perbatasan Besitang Langkat dengan Aceh Tamiang.

Namun meskipun begitu, Gubernur Edy Rahmayadi, didampingi Pangdam I/BB, Mayjen TNI Achmad Daniel, mengatakan masyarakat peternak di Sumut tidak perlu panik.

“Jadi tidak juga terus, belum ada yang mati kok di Sumatera Utara, tapi tidak boleh kita terus anggap enteng. Itu saja, ini antisipasi,” ujar Edy didampingi Kadis Ketahanan Pangan dan Peternakan, Azhar Harahap.

Ia mengatakan rata-rata ternak PMK bisa diobati. “Bisa diobati dengan vitamin, dengan obat-obat kampung kita untuk tidak berkembang seperti di negara-negara lain, nah inilah kita antisipasi,” ujar Edy.

Sebelumnya Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo, yang berbicara pada rakor tersebut secara virtual, menegaskan di Sumut masih hampir tidak ada ditemukan ternak PMK.

Dikatakan Mentan, meskipun ternak terserang wabah PMK, bukan berarti tidak bisa diobati. Ia mencontohkan di Jatim dan Aceh, yang ternaknya minim meninggal karena PMK. “Sangat sedikit, jadi bisa kita obati,” ujar Mentan Syahrul Yasin Limpo.

Kabupaten Karo

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karo, Ir Metehsa Karokaro, melaksanakan sosialisasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada peternakdan pedagang sapi .

“Untuk mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak di  kabupaten karo maka Dinas Pertanian Kabupaten karo melakukan sosialisasi di pasar hewan terbesar di Kabupaten Karo, Tiga Panah,” ucapnya pada Rabu (11/5/2022).

“Untuk itu, imbuh Metehsa Karokaro, di himbau kepada pelaku usaha ternak agar melengkapi surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) dari daerah asal jika membawa ternak ke Kabupaten Karo demi kenyamaanan dan keamanan ternak khususnya ternak sapi dengan harapan, bisa terhindar dari penyakit PMK, pungkasnya. (R1/MedanBisnis)