Siap Dipinang Investor Baru, SsangYong Rencanakan Ubah Portofolio Bisnis

Otomotif1816 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Produsen mobil Korea Selatan SsangYong Motor Company berencana menerima proposal akuisisi hingga paruh September 2021. Ada 11 investor masuk daftar dan siap meminangnya.

Dikutip kantor berita Antara dari kantor berita Yonhap, Senin (30/8/2021), perusahaan yang tengah mengalami kesulitan pendanaan ini berencana menerima tawaran dari pembeli potensial sampai 15 September. Sementara itu, letter of intent untuk mengambilalih SsangYong datang dari berbagai latar belakang bisnis.

Antara lain SM Group, yang memiliki jaringan bisnis seputar konstruksi hingga manufaktur suku cadang mobil. Atau Edison Motors Company bekerja sama dengan Korea Corporate Governance Improvement (KCGI) atau dana ekuitas lokal.

Kilas balik kondisi SsangYong, pada April 2021 ditempatkan di bawah kurator pengadilan untuk kedua kalinya setelah menjalani proses sama satu dekade sebelumnya.

Langkah itu dilakukan ketika induk perusahaan India, Mahindra & Mahindra Ltd., gagal menarik investor karena pandemi COVID-19 berkepanjangan dan status keuangan memburuk.

Dari Januari hingga Juli, penjualan SsangYong turun 15 persen menjadi 48.229 unit mobil dari 56.846 unit pada periode yang sama tahun lalu. Jajarannya terdiri dari SUV SsangYong Tivoli, SsangYong Korando, SsangYong Rexton dan Rexton Sports.

SAIC Motor Corporation yang berbasis di China mengakuisisi 51 persen saham SsangYong pada 2004 tetapi melepaskan kendalinya pada 2009 setelah krisis keuangan global.

Pada 2011, Mahindra mengakuisisi 70 persen saham SsangYong seharga 523 miliar won dan kini memegang 74,65 persen saham di produsen mobil yang berfokus pada pembuatan mobil kategori sport Utility Vehicle atau SUV itu.

Perusahaan saat ini bertujuan untuk meluncurkan kendaraan listrik pertamanya, SsangYong Korando Emotion, di pasar Eropa pada Oktober. Selaras rencana SsangYong untuk mengubah portofolio bisnisnya dan mengembangkan setidaknya lima model kendaraan listrik selama empat tahun ke depan.

Dalam langkah-langkah swadaya, 4.700 karyawan SsangYong mulai mengambil cuti dua tahun yang tidak dibayar secara bergilir pada Juli sambil menerima perpanjangan pemotongan upah dan menangguhkan tunjangan kesejahteraan hingga Juni 2023.

Bulan lalu, perusahaan memutuskan untuk menjual jalur produksinya di Pyeongtaek, 70 km selatan Seoul, dan mencari lokasi baru untuk membangun pabrik mobil listrik. (R1/suara.com)