Tak Mau Kalah dari Indonesia, Malaysia Gas Proyek Kereta Cepat China

Nasional1053 x Dibaca

Kuala Lumpur, Karosatuklik.com – Proyek kereta cepat ternyata juga akan digas Malaysia. Negara ini akan menggarap East Coast Rail Link (ECRL) di bawah pemerintahan Perdana Menteri (PM) Anwar Ibrahim.

Proyek itu sebenarnya sudah sejak 2016 berjalan. Namun di 2018, ketika PM Mahtahir Mohamad memimpin disetop.

“Pemerintah akan melanjutkan megaproyek tersebut karena terikat pada perjanjian lama,” ujar Anwar Rabu dalam konferensi pers dikutip dari Channel News Asia (CNA) Kamis (22/12/2022).

“Meskipun ada biaya tambahan karena penataan kembali, jika kita melihat biaya keseluruhan ECRL, itu lebih rendah RM11,01 miliar dibandingkan dengan biaya awal RM85,97 miliar pada 2016,” tambahnya.

ECRL awalnya merupakan bagian dari Belt and Road Initiatives (BRI) yang dibiayai dengan pinjaman dari China. Proyek ini menghubungkan Pelabuhan Klang di Selat Malaka ke Kota Bharu di Semenanjung Malaya.

Jaringan kereta api ini akan melintasi empat negara bagian, yakni Kelantan, Terengganu, Pahang dan Selangor. Dalam iklan yang muncul, ini akan memudahkan jarak antara Kuala Lumpur ke Kuantan hingga 90 menit.

Kereta Cepat Malaysia-Singapura

Di sisi lain, negara bagan Johor juga meminta pemerintah federal meninjau ulang proyek kereta cepat Malaysia-Singapura. Hal ini disampaikan Ketua Komite Investasi, Perdagangan, dan Urusan Konsumen Negara Bagian Johor, Lee Ting Han,

“Dengan pandemi yang menggagalkan pertumbuhan ekonomi kita, kereta cepat (Johor-Singapura) mungkin tidak hanya membuat kita kembali ke jalurnya, tetapi juga mempercepat perjalanan kita menuju merangkul ekonomi global,” katanya dikutip Straits Times.

Ia menjelaskan kereta cepat akan menarik gairah ekonomi dari kedekatan geografis antara Johor dan Singapura. Ia menyebut mode transportasi itu mungkin dapat menarik perusahaan multinasional yang berbasis di Singapura untuk berpindah ke Johor

“Ini akan memberi Malaysia dan Johor khususnya, banyak nilai dalam hal limpahan ekonomi. Ini mungkin sebagian mengatasi masalah karena kami yakin proyek HSR dapat menciptakan limpahan ekonomi karena dapat menarik lebih banyak potensi.”

Kesepakatan proyek antara Kuala Lumpur dan Singapura pernah ditandatangani 2018. Namun setelah beberapa penundaan, proyek itu dibatalkan pada 1 Januari 2021. (CNBC Indonesia)

Baca juga:

  1. Anwar Ibrahim dan Perjalanan Panjang Penuh Drama Menuju Kursi Perdana Menteri Malaysia
  2. Rute Baru 120 Km Hubungkan Malaysia dan Indonesia Bakal Dibangun
  3. RI-Malaysia Harus Kompak Untuk Perdamaian Dunia
  4. Prajurit Yonif Para Raider 432 Kostrad Gelar Latma Malindo ke-5 TA 2022 di Malaysia
  5. Malaysia Semringah, Akhirnya Terima CN-235 MSA, Pesawat Buatan Indonesia