Taman Simalem Resort, Spot Wisata Berkelas Dunia

Berita, Travel7079 x Dibaca

Merek, Karosatuklik.com –  Bicara keindahan panorama alam Kabupaten Karo memang tidak ada habisnya.

Taman Simalem Resort (TSR), tidak jauh dari Tongging, menawarkan view menakjubkan langsung menghadap ke danau vulkanik terbesar di Asia itu.

Lokasi objek wisata berkelas dunia itu, ditata diatas lahan seluas 206 hektar dilengkapi dengan sejumlah fasilitas modern dan berkelas termasuk, restauran, kafe, hotel berbintang lima dan fasilitas lainnya.

Karosatuklik.com, Minggu (27/09/2020) menyusuri Taman Simalem Resort yang berada pada ketinggian 1500 meter di atas permukaan laut, memang dirancang profesional dunia untuk menikmati keindahan Danau Toba. Beraneka ragam spot sempurna menikmati sunrise diatas bibir Danau Toba.

Banyak fasilitas mewah di lokasi ini. Spot terbaik, melihat pemandangan One Tree Hall membuat kita takjub menyaksikan keindahan Danau Toba. 

Lokasi objek wisata berkelas dunia ditata diatas lahan seluas 206 hektar itu dilengkapi dengan sejumlah fasilitas modern dan berkelas termasuk, restauran, kafe, hotel berbintang lima dan fasilitas lainnya. (karosatuklik.com/Ist)

Pemandangan kren dengan bentangan perbukitan yang hijau serta areal lahan pertanian warga sekitar dapat dinikmati dengan puas.

Fasilitas lengkap, desain bangunan yang modern, terlihat serasi dengan furnitur di dalamnya menyatu dengan alam diatas lahan seluas 206 hektar. Aktivitas di lokasi ini mengajak pengunjung mencintai alam.

Konsep, menggabungkan agrowisata dengan luas lebih dari 25 hektar dengan kegiatan ekowisata di dalam satu kawasan terpadu.

Fasilitas dan area view yang menakjubkan membuat Kabupaten Karo sebagai daerah paling siap menyambut Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba.

Buktinya, kehadiran investor swasta kerjasama dengan Singapura, 10 tahun yang lalu diatas lahan seluas 206 hektar di wilayah Danau Toba, Kabupaten Karo, 

Sektor pariwisata di Kabupaten  Karo merupakan salah satu potensi unggulan untuk mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) di samping pertanian dan industri. 

Namun sayang, pemerintah daerah terlihat belum maksimal menggali dan memanfaatkan potensi wisata sebagai mesin “lokomotif” penghasil pendapatan daerah. (R1).