Kabanjahe, Karosatuklik.com – Bupati Karo Brigjen Pol (Purn) dr. Antonius Ginting, Sp.OG., M.Kes, menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo dalam mempercepat penurunan angka stunting di wilayahnya.
Hal ini disampaikan saat membuka Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Karo Tahun 2025, yang dilaksanakan di Aula Kantor Bupati Karo, Kamis (13/11/2025).
Turut hadir Wakil Bupati, Komando Tarigan, SP., Ketua TP PKK, Roswitha Antonius Ginting., Plt.Kepala Dinas Kesehatan Kab.Karo, Immanuel Sinuhaji, Sp.P.A. Kepala Dinas DP3AP2KB, Data Martina Br Ginting, AP., M.Si., Plt. Kepala Dinas Bappedalitbang, Abel Tarwai, S.Sos, MT., Direktut RSUD Kabanjahe, dr. Jasura Pinem, M.Kes, perwakilan Kemenag Karo, Perwakilan BPS Kabupaten Karo, Koordinator TA PM Stunting, TA PM PIC. Stunting Kabupaten, Camat se-Kabupaten Karo, PJ Data Stunting Kecamatan, Kepala Puskesmas se-Kabupaten Karo, Tenaga Pelaksana Gizi se-Kabupaten Karo, Bidan Koordinator Puskesmas, dan Para PKB se-Kabupaten Karo.
Dalam arahan dan sambutannya, Bupati Antonius Ginting menyampaikan apresiasi atas capaian penurunan angka stunting di Kabupaten Karo. Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Kabupaten Karo pada tahun 2024 menurun menjadi 17,6 persen, dari sebelumnya 24,7 persen pada tahun 2023.

“Penurunan sebesar 7,1 persen ini merupakan hasil kerja keras dan kolaborasi semua pihak. Namun, kita tidak boleh berhenti sampai di sini. Upaya percepatan penurunan stunting harus terus dilakukan secara terintegrasi dan berkelanjutan,” ujar Bupati.
Bupati juga menegaskan pentingnya peran aktif pemerintah kecamatan, desa, serta kader posyandu, kader pembangunan manusia, kader PKK, dan tim pendamping keluarga dalam memperkuat intervensi pencegahan stunting di masyarakat.
Karo Unggul dan Indonesia Emas 2045
Lebih lanjut, Bupati Antonius Ginting menekankan pentingnya akurasi dan ketepatan waktu dalam pengisian Aplikasi Aksi Bangda (Aksi Pusat Data dan Informasi Pembangunan Daerah) Kemendagri, yang menjadi instrumen utama dalam memantau konvergensi intervensi penurunan stunting.
“Data yang akurat menjadi dasar evaluasi dan kebijakan. Jangan sampai kerja keras kita di lapangan tidak tercatat hanya karena kelalaian dalam penginputan data,” tegasnya.
Bupati mengajak seluruh pihak untuk menjadikan rapat koordinasi ini sebagai momentum memperkuat kolaborasi lintas sektor, memperbaiki pelaksanaan program, dan memastikan setiap intervensi sampai kepada keluarga sasaran.
“Mari kita bekerja dengan hati dan secara terpadu. Kabupaten Karo berkomitmen tinggi untuk menyelamatkan generasi dari ancaman stunting,” pungkas Bupati Antonius Ginting.

Ia menyampaikan bahwa penanganan stunting bukan hanya soal urusan kesehatan, tetapi merupakan agenda pembangunan jangka panjang yang menyentuh masa depan daerah.
“Stunting adalah persoalan pembangunan sumber daya manusia. Karena itu, pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendiri. Kita butuh sinergi seluruh OPD, Camat dan Kepala Desa, UPT Puskesmas, kader Posyandu, hingga masyarakat, untuk memastikan anak-anak kita tumbuh sehat, cerdas, dan produktif,” tegasnya.
Ia menambahkan, upaya percepatan penurunan stunting harus berbasis data dan tindakan nyata di lapangan, tidak hanya berhenti pada dokumen atau laporan administratif.
“Penurunan stunting tidak bisa hanya dengan seremonial. Harus ada kerja nyata, intervensi gizi spesifik dan sensitif, edukasi keluarga, serta pemantauan terus-menerus. Kita ingin memastikan bahwa anak-anak Kabupaten Karo mendapat hak yang sama untuk tumbuh sehat, cerdas dan optimal menuju Karo Unggul dan Indonesia Emas 2045,” imbuh Bupati Antonius Ginting. (R1)
Baca Juga:













Komentar