Jakarta, Karosatuklik.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerbitkan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) nomor 9 tahun 2021 tentang pembentukan Indonesia Bid Committee Olympic Games 2032 (INABCOG) menuju Olimpiade 2032 yang ditetapkan pada 13 April lalu.
INABCOG ini punya serangkaian tugas mulai dari melakukan persiapan pencalonan (bidding), menyusun peta jalan strategi dan atau rencana induk persiapan pencalonan, melakukan promosi, kampanye publik, hingga sosialisasi pencalonan Indonesia sebagai tuan rumah Olimpiade 2032.
“Membentuk Panitia Pencalonan Indonesia sebagai Tuan Rumah Olimpiade Tahun 2032, Indonesia Bid Committee Olympic Games 2032 yang selanjutnya disebut Panitia INABCOG,” bunyi keputusan yang dituangkan pada Pasal 1 ayat 1 Keppres nomor 9 tahun 2021.
Pengarah INABCOG diketuai oleh Wakil Presiden RI yang dibantu oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) sebagai wakil ketua serta sejumlah anggota, termasuk Sekretaris Kabinet.
Sedangkan posisi penanggungjawab INABCOG diemban oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) dan ketua pelaksana dipimpin oleh Ketua National Olympic Committee (NOC) Indonesia.
Pada Keppres ini juga tertuang mengenai ketentuan pendanaan dan masa kerja Panitia INABCOG yang efektif berlaku sejak 13 April hingga 31 Desember 2024.
“Masa kerja Panitia INABCOG terhitung sejak tanggal Keputusan Presiden ini ditetapkan sampai dengan tanggal 31 Desember 2024,” bunyi pasal 14 Keppres nomor 9 tahun 2021.
Indonesia sendiri berpeluang menjadi negara Asia Tenggara pertama yang bisa menjadi tuan rumah Olimpiade.
Langkah menuju ke sana juga sudah dimulai oleh NOC Indonesia dengan melakukan presentasi secara virtual kepada International Olympic Committee (IOC), beberapa waktu lalu.
IOC juga telah menetapkan status continue dialogue process yang artinya terbuka untuk melakukan pembicaraan lebih lanjut untuk Indonesia lebih dekat sebagai tuan rumah Olimpiade 2032.
Bersaing dengan Australia
Hal itu diungkapkan oleh Ketua NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari pada Februari lalu.
Dalam bidding menjadi tuan rumah Olimpiade 2032, Indonesia akan bersaing dengan Brisbane, Australia.
Sejauh ini, Brisbane sudah masuk dalam status preferred dialogue atau sudah berada di atas Indonesia terkait pencalonan sebagai tuan rumah.
Grand Disain Olahraga
Dalam Olimpiade 2032, Presiden Jokowi menyebut Indonesia tidak hanya ingin menjadi tuan rumah, tetapi juga ingin berprestasi pada kejuaraan tersebut.
“Maka di grand design olahraga, pada 2032 kita ada di 10 besar baik untuk olimpiade dan paralimpiade, itu juga pada ranking yang tidak jauh.
Ini butuh dukungan infrastruktur dan pendanaan dari BUMN, perusahaan swasta, dan dukungan daerah,” ucap Menpora. (R1/cnnindonesia.com)
