Tere Liye Sindir Pejabat Asyik Tonton Sinetron saat Nakes Berjuang

Nasional1705 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Penulis Darwis alias Tere Liye menyindir pejabat yang mengungkapkan memiliki kesempatan menonton sinetron sementara para tenaga kesehatan (nakes) berjibaku berjuang melawan Covid-19, merawat pasien, dan mulai bertumbangan. Tere kemudian, secara satir, menyarankan para tenaga medis untuk bekerja sewajarnya.

“Dalam sistem negara, tanggung-jawab menyediakan layanan kesehatan itu ada di pemerintah. Bukan di Bapak/Ibu [Tenaga Kesehatan]. Lagian, Bapak/Ibu berjuang sampai detik penghabisan, kalau nanti sakit, siapa yg bakal meneruskan perjuangannya?” tulis Tere Liye dalam unggahannya di Facebook, Jumat (16/7/2021).

“Pun lagian, bapak/Ibu heroik sekali, di atas sana, elit pemimpin negeri ini boleh jadi malah asyik nonton sinetron, dan dia bangga sekali mengumumkan kegiatan santainya tersebut di medsos,” lanjutnya.

Dalam unggahan satir itu, ia juga mengingatkan para tenaga medis mengenai keluarga yang selalu menantikan mereka di rumah, serta kesehatan masing-masing yang seharusnya juga diperhatikan oleh mereka.

“Kalian tidak perlu jadi pahlawan, berjibaku habis-habisan menghadapi corona ini. Buat apa? Cukup bekerja dengan sebaiknya saja. Profesional. Aman. Jangan lupa, istirahat.”

“Jika jam kerjanya habis, pulang. Besok datang lagi. Jangan terlalu melibatkan emosi, apalagi idealisme berlebihan. Jika peralatan tidak ada enggak usah dipaksakan pula.”

“Kalian punya anak dan keluarga di rumah, bukan? Mereka juga penting. Jadi cukup bekerja seperti biasa saja. Genap hak dan kewajiban, genap sudah pekerjaannya.”

Dalam kolom komentar unggahan yang ia sebut satir tersebut, Tere Liye meyakini para tenaga medis di Indonesia akan tetap bekerja keras sepenuh tenaga dalam memerangi pandemi Covid-19 walau telah membaca tulisannya itu.

“Di luar sana, setelah membaca tulisan ini, lebih banyak lagi nakes yang tetap gigih, bodo amat pemerintah mau jungkir balik tidak jelas, insentif tidak dibayar, dll. Mereka fight!” kata Tere Liye.

Unggahan Tere Liye ini datang setelah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengaku memiliki kesempatan menonton sinetron Ikatan Cinta selama PPKM Darurat di Jawa-Bali.

Hal itu Mahfud sampaikan lewat akun twitter pribadinya, @mohmahfudmd, Kamis (15/7) malam. Mahfud turut menyinggung isi cerita Ikatan Cinta dengan ketentuan hukum pidana di Indonesia.

“PPKM memberi kesempatan kepada saya nonton serial sinetron Ikatan Cinta. Asyik juga sih, meski agak muter-muter,” cuit Mahfud MD.

Twit itu mendapatkan kritik dari masyarakat hingga politikus, salah satunya adalah Fadli Zon. Menurutnya, tingkah Mahfud itu merupakan akibat dari komando pengendalian pandemi Covid-19 yang tidak langsung dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sementara itu, Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Adib Khumaidi mengungkapkan kondisi fasilitas kesehatan (faskes) saat ini sudah berada di fase kolaps secara fungsi alias functional collapse.

Pasalnya, jumlah tenaga kesehatan yang menangani Covid-19 sudah semakin terbatas, ketersediaan alat kesehatan seperti oksigen yang menipis, yang kemudian berdampak pada perburukan gejala pada pasien.

“Kondisi sekarang cukup mengkhawatirkan. Kita dihadapkan pada kondisi yang functional collapse, bukan structural collapse ya, karena IGD-nya masih ada, bisa dibuat tenda, bisa tambah tempat tidur. Tapi secara functional collapse,” kata Adib dalam acara daring yang disiarkan melalui kanal YouTube PERSI, Jumat (16/7).

Tim Mitigasi IDI, per 12 Juli, mencatat, ada 63 dokter yang meninggal dunia akibat terinfeksi Virus Corona bulan ini. Jumlah itu meningkat pesat dibandingkan bulan-bulan sebelumnya yang sempat mencatat kasus kematian dokter di bawah 10 orang, pada April-Mei 2021. (cnnindonesia.com)

lustrasi Tenaga Kesehatan. Tere Liye menyindir pejabat yang asyik menonton sinetron di tengah situasi para nakes berjibaku berjuang melawan Covid-19 dan merawat pasien. (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)