Kabanjahe, Karosatuklik.com – Pemerintah Kabupaten Karo sudah sepantasnya memiliki museum budaya dan sejarah.
Demikian juga museum Komponis Nasional Djaga Depari. Apalagi sang Komponis ini pencipta lagu dibidang musik menghasilkan karya-karya yang luar biasa.
Bahkan lagu-lagu bernafaskan kisah heroik perjuangan pejuang-pejuang Karo yang dikenal militan dan patriotik NKRI diciptakan sebagai energi positif membakar semangat dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan pada zamannya.
Hal ini diungkapkan Herri Ketaren tokoh masyarakat Karo di Jakarta lewat zoom meeting, saat tukar ide gagasan bersama Bupati karo Terkelin Brahmana, SH, MH, Brigjen Pol Ricky Wakanno Ginting, Budi Suranto Bangun, SH. MH Drs Efendy Hansen Sinulingga, Selasa di ruang Karo Command Centre, Kantor Bupati Karo.
Turut mendampingi Bupati Karo, Kepala Bapeda Nasib Sianturi, Kadis Pendidikan DR Eddi Surianta Surbakti, M.Phd, Kadispora Robert Billy Perangin angin, Bartolemeus Barus Kabid Pemasaran dan Promosi Dinas Parawisata dan Budaya.
Menurut Herri, miris sekali jika Kabupaten Karo tidak memiliki museum, padahal putra kebanggaan Karo pada zamannya ada yang dinobatkan menjadi pahlawan nasional, begitu juga masih banyak pahlawan pahlawan lainnya seperti Komponis Nasional Djaga Depari sebagai pahlawan seni.
Bcara pengadaan museum, jujur sepengetahuan saya sebenarnya, ini adalah urusan pemerintah. Museum merupakan aset daerah dan simbol daerah sehingga perlu para ahli-ahli kita, tokoh budaya, pemangku kepentingan, stakeholder bersatu padu sebab museum adalah program nasional.
Di sinilah peran Pemkab dan DPRD Karo menjolok anggaran ke Kemendikbud, dan meyakinkan pusat kebutuhan pembangunan museum budaya, sejarah atau museum Djaga Depari, ujar Heri Ketaren.
Lanjutnya lagi, karya fenomenal Komponis Nadional Djaga Depari seharusnya kita lestarikan sehingga tidak hilang.Jelas ini dikhawatirkan jika kita tidak mulai dari sekarang, mari kita kompak dan saling peduli memajukan kelestarian budaya musik Karo, sebutnya.
Bupati Karo Terkelin Brahmana, SH,, MH menyebutkan sepakat untuk memikirkan kedepan agar Kabupaten Karo memiliki museum dan itu sangat wajar dan layak.
Museum Gunung Sinabung
Sebenarnya, dua tahun lalu sudah kita gagas dan wacanakan, Gedung DPRD Karo dijadikan museum. Lantai satu, museum budaya, lantai dua museum sejarah dan lantai tiga museum Gunung Api Sinabung.
Gedung DPRD dipindah ke Sekolah SMPN I Kabanjahe. Sementara Sekklah SMPN I Kabanjahe di pindah ke lokasi strategis seputaran kota Kabanjahe.
Namun akibat keterbatasan APBD dan munculnya pandemi virus corona, wacana itu diabaikan, karena kita fokus penanganan Covid – 19, jelas Bupati.
“Betul, hingga hari ini belum terealisasi, tapi bukan berarti tidak bisa. Kalau semua saling dukung, termasuk DPRD Karo kedepan tidak akan sulit,” kata Terkelin Brahmana.
Sampai sekarang, Kadispora Robert Billy Perangin angin telah memprogramkan pengadaan museum ini dan tentu ini akan menjadi PR bagi pejabat bupati yang baru nantinya, imbuhnya
Ditambahkan, Kadispora Robert Billy Peranginangin menimpali, pembangunan museum di Kabupaten Karo, belum ada titik finalnya.
“Kalau Bappeda melakukan perencanaan matang dan mendapat dukungan segala lapisan masyarakat Karo, Saya yakin akan terwujud museum ini di Kabupaten Karo,” tuturnya. (R1)