Terkelin Brahmana : Wisata Kabupaten Karo Berbasis Seni dan Tradisi Budaya

Karo1272 x Dibaca

Medan, Karosatuklik.com – Bupati Karo Terkelin Brahmana, SH, MH menghadiri sosialisasi program destinasi Pariwisata Super Prioritas Danau Toba, Sabtu (20/03/2021) Pukul 09.00 WIB di Hotel JW Marriot, Medan.

Program kegiatan ini diprakarsai Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Propinsi Aceh yang wilayah kerjanya mencakup Sumatera Utara.

Nara sumber, Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya Aceh Irini Dewi wanti, S. S, M.SP, Drs. Reza Fahlevi, M,Si, Direktur Utama BPODT, Hilmar Farida, Ph.D Direktur Jenderal Kebudayaan, Drs. Fitraarda, MHum dan Setdjen Kebudayaan Kemendikbud, Drs Nurmatias serta 8 Bupati se kawasan Danau Toba.

Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya Propinsi Aceh Irini Dewi Wanti menyebutkan, acara ini merupakan wilayah kerja Badan Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Aceh yang mencakup Sumatera Utara, ujarnya.

10 Bali Baru

Menurut Irini Dewi Wanti, acara sosialisasi itu sebagai tindak lanjut 10 destinasi wisata baru super prioritas atau kerap disebut 10 Bali baru.

Kemudian, Tahun 2019 Presiden RI Joko Widodo kembali mengerucutkan dari 10 wisata Bali baru, menjadi 5 skala superprioritas, termasuk Danau Toba di Sumatera Utara, kata dia.

Melalui Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Propinsi Aceh dan UPT seluruh jajaran hendak melakukan sosialisasi, namun dampak munculnya Covid-19 sehingga kegiatan sempat terhenti.

“Hal itu menyebabkan, baru hari ini dilakukan, walau dengan protokol kesehatan,” sebutnya.

“Yang paling penting dukungan 8 kepala daerah se-kawasan Danau Toba,” harap Dewi Wanti.

Wisata Karo Berbasis Budaya

Sementara, Bupati Karo Terkelin Brahmana, SH, MH mengatakan sangat menyambut positif pelestarian budaya dihidupkan kembali dalam mendukung program wisata skala super prioritas di wilayah Danau Toba, kata Terkelin Brahmana.

Bicara budaya, tutur Bupati Karo, erat kaitannya dengan peradaban. Pasti lain daerah, peradabannya juga berbeda.

“Artinya butuh waktu dan penyesuaian, seperti pesan filosofi dari adagium, dimana langit dijunjung, disitu bumi dipijak. Frasa ini, selaras budaya yang dimiliki suku Karo “Merga Silima, Rakut Sitelu, Tutur Siwaluh, Perkaden Kaden Sepuluh Dua Tambah Sada,” kata Terkelin Brahmana.

Saat ini, Pemkab Karo sedang menyiapkan master plan strategi menghidupkan kembali kekayaan warisan budaya tradisional suku Karo, lanjutnya.

Korelasinya, memberikan ruang bagi keragaman ekspresi budaya dan mendorong interaksi untuk memperkuat kebudayaan yang Inklusif, yang nantinya menjadi daya tarik bagi wisatawan di Kabupaten Karo yang merupakan pintu gerbang bagian utara Danau Toba super prioritas, imbuh Bupati Karo.

Selain itu, tambah Terkelin Brahmana, pengelolaan cagar budaya dan warisan tradisi budaya serta pemberdayaan komunitas pelaku budaya, masyarakat bidang seni budaya.

“Intinya, wisata Kabupaten Karo tidak hanya mengandalkan alam dan view yang indah di dukung udara yang sejuk sepanjang musim, tapi juga menonjolkan warisan kekayaan budaya,” kata Terkelin Brahmana. (R1)