Update Corona Kabupaten Karo Senin 28 Juni 2021: Total Positif 993, Sembuh 800, Meninggal 91

Karo1535 x Dibaca

Kabanjahe, Karosatuklik.com – Bupati Karo, Cory Seriwaty Sebayang melalui Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karo, drg Irna Safrina Meliala kembali menekankan cara paling ampuh menghindari terinfeksi dari Virus Corona hanya dengan memakai masker.

Masker dan Pers

Artinya, jangan pernah kendor menjalankan protokol kesehatan.

Dia juga mengaku, apresiasi tinggi atas Program Fellowship Jurnalisme Perubahan Perilaku (FJPP) yang dilanjutkan kembali di periode kedua, sejak Mei hingga Desember 2021.

“Pers merupakan garda terdepan membantu pemerintah mengarusutamakan perubahan perilaku dalam masyarakat untuk menanggulangi pandemi Covid-19,” ujarnya.

Artinya, kita butuh orang-orang yang menyuarakan tanpa lelah kedisiplinan protokol kesehatan, ucapnya.

Hal itu dikatakannya saat bincang-bincang dengan wartawan Karosatuklik.com, Senin pagi (28/6/2021) di Kantornya, Dinas Kesehatan Kabupaten Karo.

Sekarang ini, imbuh Irna, kita perlu kembali kita menggaungkan gerakan bersama perubahan perilaku disiplin protokol kesehatan secara ketat. “Dengan begitu, kita optimis, angka lonjakan bisa ditekan seminimal mungkin dan ekonomi juga bisa cepat bangkit,” kata Irna Safrina Meliala.

Makanya, Saya apresiasi Program FJPP yang merupakan kerja-sama antara Satgas Nasional Penanganan Covid-19 dan Dewan Pers, sebelumnya juga telah berlangsung pada periode Oktober-Desember 2020.

Seperti diberitakan media ini sebelumnya, sebanyak 3030 wartawan dari seluruh Indonesia kembali mengikuti program FJPP selama 8 bulan, sejak Mei hingga Desember 2021. Salah satu jurnalis dari Sumatera Utara yang ikut program ini, Robert Tarigan, SH, yang juga Pimpinan Redaksi Karosatuklik.com.

Para jurnalis yang lolos seleksi akan secara rutin membuat berita yang mengampanyekan pentingnya perubahan perilaku yang kondusif untuk pencegahan penyebaran Covid-19.

Keterkaitan

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karo, drg Irna Safrina Meliala, Mkes menyebutkan, pelaksanaan 3M memiliki keterkaitan satu sama lain dalam pencegahan penyebaran Covid-19.
Maka, seseorang yang sudah melakukan jaga jarak tetap harus menggunakan masker dan melakukan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), seperti rajin cuci tangan.

“Saling terkait 3M ini. Karena jaga jarak artinya hindari kerumunan, tanpa kerumunan akan sulit Covid-19 berpindah, kecuali pakai media lain, misal ganggang pintu yang sudah kena droplet kemudian dipegang orang sehat atau orang lain, kalau yang bersangkutan cuci tangan, maka ngga ada penularan dan sebagainya,” tutur drg Irna Safrina Meliala.

Cara alami untuk mencegah terjadinya mutasi walaupun mutasi virus adalah bentuk alamiah dari virus, tutur Kepala Dinas Kesehatan lagi, sama dengan manusia yang melakukan penyesuaian di alam, maka cara efektif supaya tidak terjadi penularan secara masif adalah menghindari penularan dengan menjaga jarak dan memakai masker, sebutnya.

Dia menjelaskan, mutasi Covid-19 dapat terjadi pada orang yang terinfeksi. Ketika virus menjangkit seseorang, maka ada sebuah potensi virus tersebut salah mereplikasi sehingga terjadilah hal tersebut.

“Oleh karena itu, strategi untuk melakukan pencegahan mutasi virus Covid-19 sama dengan virus asalnya. Cara-caranya, adalah menjaga jarak dan menggunakan masker, hal itu mutlak dan tidak ada tawar menawar,” kata dia.

Menurut Irna, droplet dapat terlontar hingga jarak kurang lebih dua meter. Atas dasar itulah, jaga jarak dibutuhkan agar percikan droplet dapat dihindari. “Dia bisa terlontar sampai jarak dua meter.

Makanya dalam buku panduan perubahan perilaku, jarak yang disarankan adalah ada meter antar orang, apalagi ditambah pakai masker.

“Memakai masker dengan benar, jaga jarak aman dan cuci tangan dengan rutin sesuai dengan panduan itu baru benar-benar bisa melindungi. 3M itu satu paket satu kesatuan,” jelas drg Irna.

Pengawasan

Terpisah, Ketua DPRD Karo, Iriani Tarigan kembali mengingatkan, semua stakeholders lintas instansi penanganan Covid-19 Kabupaten Karo memiliki komitmen sama memperketat pengawasan protokol kesehata.

“Hanya dengan pengawasan yang ketat dan kontinyu, masyarakat disiplin memakai masker dan menjalankan protokol kesehatan Covid-19,” tegasnya.

Diingatkan Ketua DPRD Karo, jangan nanti setelah lonjakan pandemi semakin ganas, baru semua sadar. “Sekarang waktunya, sebelum terlambat, belajarlah dari daerah-daerah lain yang tingkat prevalensi pandemi corona-nya meledak,” ujarnya mengingatkan.

Update Kasus Covid-19

Berdasarkan Data Dinas Kesehatan Kabupaten Karo yang diperoleh Karosatuklik.com, angka lonjakan kasus Covid-19 Kabupaten Karo terus menanjak naik.

Per hari Senin 28 Juni 2021, Pukul 12.00 WIB, Total Positif, 993, Sembuh 800, Meninggal 91. Isolasi (Aktif) 102. (R1)