Ishikawa, Karosatuklik.com – Jumlah korban tewas akibat serangkaian gempa bumi dahsyat melanda Jepang bagian barat dilaporkan terus bertambah. Sedikitnya 48 orang kini dilaporkan tewas.
Sementara itu, menurut laporan NHK, Selasa (2/1/2023), ribuan bangunan, kendaraan dan perahu juga dilaporkan rusak. Pihak berwenang memperingatkan masyarakat di beberapa wilayah pada hari Selasa untuk menjauh dari rumah mereka karena risiko gempa yang lebih kuat.
Gempa susulan terus mengguncang prefektur Ishikawa dan daerah sekitarnya sehari setelah gempa berkekuatan magnitudo 7,6 yang sebelumnya disebut 7,4 menghantam daerah tersebut pada Senin (1/1) sore.
48 orang dipastikan tewas di Ishikawa, dengan korban terkonsentrasi di Kota Wajima dan Suzu, menurut lembaga penyiaran negara Jepang NHK dan media lainnya. Setidaknya 14 orang lain dikatakan oleh para pejabat terluka parah, sementara kerusakan rumah sangat parah sehingga tidak dapat segera dinilai.
Laporan media Jepang menyebutkan puluhan ribu rumah hancur. Juru bicara pemerintah Yoshimasa Hayashi mengatakan 17 orang terluka parah dan memberikan jumlah kematian yang sedikit lebih rendah, sambil mengatakan dia mengetahui jumlah korban di prefektur tersebut.
Layanan air, listrik, dan telepon seluler masih terputus di beberapa daerah, dan warga menyatakan kesedihan atas rumah mereka yang hancur dan masa depan yang tidak menentu.
“Bukan hanya berantakan. Dindingnya runtuh, dan Anda bisa melihat ke kamar sebelah. Saya rasa kami tidak bisa tinggal di sini lagi,” kata Miki Kobayashi, warga Ishikawa, sambil menyapu sekeliling rumah yang juga rusak akibat gempa tahun 2007.
Peringatan Tsunami Jepang Dicabut
Pada hari Senin 1 Januari 2024, Badan Meteorologi Jepang mengeluarkan peringatan tsunami besar untuk Ishikawa dan peringatan tsunami tingkat rendah untuk seluruh pantai barat pulau utama Jepang, Honshu, serta untuk pulau utara Hokkaido.
Peringatan tersebut diturunkan beberapa jam kemudian, dan semua peringatan tsunami dicabut pada Selasa 2 Januari pagi.
Kendati demikian, gelombang berukuran lebih dari 3 kaki atau sekitar 1 meter dilaporkan menghantam beberapa tempat.
Badan tersebut memperingatkan bahwa lebih banyak gempa besar dapat terjadi di wilayah tersebut dalam beberapa hari ke depan.
1.000 Tentara Dikerahkan ke Zona Bencana
Jepang.”
Jepang sering dilanda gempa bumi karena lokasinya yang berada di sepanjang “Cincin Api”, sebuah busur gunung berapi dan garis patahan di Cekungan Pasifik.
Dalam sehari terakhir, negara ini telah mengalami sekitar seratus gempa susulan.
Gempa Picu Kebakaran hingga Tsunami
Petugas pemadam kebakaran berhasil mengendalikan api di kota Wajima yang telah memerahkan langit karena bara api dan asap. Kantor berita Jepang Kyodo, mengutip pejabat prefektur Ishikawa, mengatakan beberapa kebakaran di Wajima telah melalap lebih dari 200 bangunan dan ada lebih dari selusin laporan tentang orang-orang yang terjebak di bawah reruntuhan kota tersebut.
Gempa tersebut juga menyebabkan korban luka dan kerusakan struktural di Prefektur Niigata, Toyama, Fukui dan Gifu. “Sangat sulit bagi kendaraan untuk memasuki wilayah utara Semenanjung Noto,” kata Perdana Menteri Fumio Kishida pada konferensi pers, seraya menambahkan bahwa pemerintah pusat telah mengoordinasikan pengiriman pasokan bantuan menggunakan kapal.
Di sisi lain, regulator nuklir mengatakan beberapa pembangkit listrik tenaga nuklir di wilayah tersebut beroperasi normal. Adapun gempa besar dan tsunami pada Maret 2011 menyebabkan tiga reaktor meleleh dan melepaskan radiasi dalam jumlah besar di pembangkit listrik tenaga nuklir di timur laut Jepang.
Sementara itu, video berita di televisi menunjukkan deretan rumah runtuh. Beberapa bangunan kayu rata dan mobil terguling. Kapal yang setengah tenggelam terlihat terapung di teluk tempat gelombang tsunami bergulung, meninggalkan garis pantai yang berlumpur. (Liputan6.com)