Update Vaksinasi di Kabupaten Pakpak Bharat: Umum Dosis I 83,26% dan Dosis II 52,89 %, Anak: Dosis I 98,48% dan Dosis II 18,94

Pakpak Bharat, Sumut1512 x Dibaca

Salak, Karosatuklik.com – Ratusan anak usia 12-17 ikuti vaksinasi Covid-19 massal, yang diselenggarakan oleh Kodim 0206/DR bekerjasama dengan Pemkab Pakpak Bharat bertempat di Posko Pelayanan Terpadu Vaksin Covid -19, Balai Serba Guna Salak, Kabupaten Pakpak Bharat, Jumat (10/9/2021).

Dandim 0206/Dairi melalui Danramil 07/Salak, Kapt Inf. M.Tambunan, menjelaskan, serbuan vaksinasi massal ini dilakukan dalam upaya TNI mendukung program vaksinasi untuk mempercepat tercapainya herd immunity yang dicanangkan pemerintah agar masyarakat sebanyak mungkin bisa divaksinasi.

“Serbuan Vaksinasi” TNI ini bertujuan untuk mendorong percepatan vaksinasi Covid-19 sehingga herd immunity bisa segera tercapai. Vaksin yang sudah teruji aman dan halal ini juga sebagai kunci agar kegiatan masyarakat kembali normal secara perlahan sehingga kesehatan pulih dan ekonomi pun bangkit, ucapnya.

Vaksinasi dan Disiplin Prokes

Lanjut Kapt Inf. M.Tambunan, dalam kegiatan ini, selain menyasar anak umur 12-17, juga disediakan vaksinasi dewasa baik dosis I maupun dosis II. Kepada para peserta vaksinasi, meskipun sudah divaksinasi dihimbau agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan

“Mari bersama sama kita bahu membahu mencegah penyebaran covid-19, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Beritahukan kepada anak usia12-17 serta warga masyarakat lainnya yang belum divaksinasi untuk segera melakukan vaksinasi,” pinta Kapt Inf. M.Tambunan

Sementara itu, Kepala Puskesmas Kecamatan Salak, Sudianto Bancin, mengatakan, serbuan vaksinasi massal yang diselenggarakan Kodim0206/DR yang bekerjasama dengan Pemkab Pakpak Bharat merupakan upaya dalam mencapai cakupan vaksinasi secara khusus anak-anak pada kelompok usia 12-17 sehingga mempercepat herd immunity bagi anak usia 12-17 tersebut.

“Kami sampaikan kepada anak anak usia 12-17 agar sesegera mendaftarkan diri untuk mendapatkan vaksin dosis I maupun dosis II. Tak perlu takut karena efek samping dipastikan tidak ada. apalagi dalam waktu dekat ini anak sekolah melakukan pembelajaran tatap muka,” katanya.

Bagi anak usia 12-17 yang ingin mendapatkan vaksinasi cukup mudah hanya dengan membawa kartu pelajar saja sudah bisa mendapatkan vaksinasi dosis I. Adapun tata cara yang digunakan adalah sama dengan vaksinasi Covid-19 umum, mulai dari pendataan, screening, penyuntikan vaksin sampai dengan tahap observasi.

Berdasarkan data terakhir yang diperoleh Dinas Kominfo dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pakpak Bharat, jumlah anak usia 12-17 yang sudah tervaksinasi di wilayah Kabupaten Pakpak Bharat adalah dosis I sebanyak 98,48% dan dosis II sebanyak 18,94 %. Sedangkan jumlah total keseluruhan persentase capaian vaksinasi di Kabupaten Pakpak Bharat adalah Dosis I 83,26% dan Dosis II 52,89 %.

Detailnya sebagai berikut:

Umum: Dosis I 83,26% dan Dosis II 52,89 %.

Kelompok Anak: Dosis I 98,48% dan dosis II sebanyak 18,94.’

Edukasi Protokol Kesehatan

Masih pada kesempatan itu, Sudianto Bancin kembali mengingatkan pentingnya protokol kesehatan. “Saatnya seluruh elemen masyarakat ambil bagian dalam keberhasilan penanganan Covid-19 di tanah air, khususnya di Pakpak Bharat dengan saling mengingatkan, menjaga, dan taat terhadap protokol kesehatan. Bagaimana kepatuhan menerapkan protokol kesehatan dapat melekat menjadi kebiasaan baru, agar aman dari terinfeksi Covid-19,” harapnya.

“Perubahan perilaku menjadi budaya baru di era pandemi, seperti memakai masker yang benar, yakni menutup hidung, mulut hingga dagu, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan adalah sangat penting tetap dijalankan, tidak lengah, agar penyebarluasan virus corona tidak semakin meningkat,” ajaknya.

Prokes Menjamin Masyarakat Produktif

Namun perlu diingat, sambung Sudianto Bancin, kewaspadaan harus ditingkatkan, tapi juga jangan fobia, jangan terlalu khawatir yang berlebihan. “Aktivitas harus berjalan, masyarakat tetap produktif dengan menerapkan protokol kesehatan,” terangnya.

Pemerintah mengharapkan kebiasaan baru itu bukan dilakukan karena terpaksa. “Tapi, dilakukan karena kesadaran, rasa tanggung jawab masyarakat sendiri. Kuncinya, perubahan perilaku untuk menjadikan budaya baru,” tuturnya. (R1)