Urgen, Revitalisasi Drainase dan Perbaikan Jalan Rusak

Berita, Karo1168 x Dibaca

Kabanjahe, Karosatuklik.com – Keberadaan jalan kabupaten di seputaran kota Kabanjahe dikeluhkan warga, mengingat kerusakan itu berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) bagi pengguna jalan.

Selain itu, lubang menganga di Jalan Kapten Selamat Ketaren Kabanjahe yang digenangi air menebar aroma tak sedap dan identik sebagai sumber bibit penyakit. Bahkan identik ‘ranjau’, lubang di jalanan bisa berakibat fatal pada komponen yang bersinggungan langsung.

Hal itu dikatakan salah seorang warga Jalan Kapten Selamat Ketaren, Yuliantika Delima (31) relawan sensus penduduk yang sedang kebetulan melintas naik sepda motor kepada karosatuklik.com, Sabtu petang (12/09/2020) di Kabanjahe.

Kecelakaan bisa terjadi, jika pengemudi yang apes atau kurang hati-hati. “Sekitar dua bulan kemarin kerusakan jalan ini sudah juga diperbaiki, namun ntah kenapa, rusak lagi,” ujarnya.

Terpisah, Frans Dante Ginting mantan anggota DPRD Karo meminta dinas terkait segera memperbaiki kerusakan jalan perkotaan di kota Kabanjahe. “Berikanlah kenyamanan bagi warga, karena jalan rusak atau berlubang rentan mendatangkan kecelakaan lalu lintas,” tegasnya.

Dia juga menyinggung dampak kerusakan badan jalan mengakibatkan biaya perbaikan mobil semakin tinggi. Pasalnya, bantalan yang berperan untuk mengubah sudut roda akibat pergerakan suspensi atau lingkar kemudi juga rentan mengalami kerusakan. “Kerusakan yang paling sering muncul terdapat di bagian lower arm dan ball joint sebagai kesatuan dari kaki-kaki,” jelasnya.

Revitalisasi Drainase

Frans Dante Ginting bukan cuma menyoroti kerusakan, bahkan menurutnya mendesaknya revitalisasi drainase/parit  jalan dan trotoar kota Kabanjahe dinilai sangat urgen dilakukan.

“Mengingat setahun terakhir ini setiap hujan turun, drainase (parit jalan-red) jalan protokol meluap kepermukaan badan jalan bagaikan anak sungai, karena saluran parit tidak maksimal berfungsi tentunya akibat dipenuhi berbagai jenis sampah dan limbah warga,” sebutnya.

Sebelum drainase jalan direvitalisasi, sambung Frans Dante Ginting, sulit kota Kabanjahe bebas dari sampah, karena saluran parit jalan selalu dipenuhi sampah plastik, limbah pemukiman,  endapan tanah dan pasir, sisa-sisa bahan rehab bangunan warga dan sampah bungkus  makanan yang dibuang warga sembarangan kebadan jalan.

“Hal itu dipengaruhi karena rendahnya kesadaran warga membuang sampah di sembarang tempat, di sisi lain kurangnya perhatian dinas terkait,” ungkapnya.

Kembali menyangkut kebersihan lingkungan kota, tidak cukup hanya dengan memaksimalkan jumlah armada pengangkut sampah dan meningkatkan volume kinerja pekerja, tetapi harus disertai revitalisasi drainase/parit jalan termasuk trotoar, paling tidak pembenahan secara menyeluruh dan komprehensif.

“Bila parit jalan tidak terpelihara dengan baik, akan membuat luapan banjir meluber ke atas badan jalan, sehingga mempercepat rontoknya daya tahan hotmix dan kinerja pekerja kebersihanpun tidak akan pernah maksimal,” kata Frans Dante Ginting. (R1)