Usaha SPKLU Dapat Cuan Rp 20 Juta Sebulan, Tertarik? Simak Disini

Bisnis1941 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – PT PLN membuka kesempatan kepada masyarakat umum yang tertarik membuat SPKLU, dengan janji keuntungan kotor hingga Rp 19-20 juta per bulan!

PT PLN membuka kesempatan kepada masyarakat umum yang tertarik membuat SPKLU , dengan janji keuntungan kotor hingga Rp 19-20 juta per bulan!

PT PLN (Persero) membuka kesempatan kepada masyarakat umum yang tertarik membuat SPKLU , dengan janji keuntungan kotor hingga Rp 19-20 juta per bulan.

PT PLN (Persero) membuka kesempatan kepada masyarakat umum yang tertarik membuat fasilitas pengecasan baterai kendaraan listrik SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum), dengan keuntungan kotor (gross income) hingga Rp 19-20 jutaan per bulan. Berapa biaya pembuatannya?

Dalam materi presentasi yang dipaparkan Hikmat, ada 6 pilihan harga paket SPKLU IO2 atau model franchising (waralaba).

Berikut rinciannya:Fast charging 50 kW (outdoor), harga paket Rp 600,6 juta, fee partner Rp 1.966,22/kWh, gross income Rp 11,8 juta/bulan.

Dalam materi presentasi yang dipaparkan Hikmat, ada 6 pilihan harga paket SPKLU IO2 atau model franchising (waralaba).

Berikut rinciannya:

  1. Medium charging 25 kW (outdoor), harga paket Rp 389,4 juta, fee partner Rp 1.350,07/kWh, gross income Rp 8,1 juta/bulan
  2. Medium charging 25 kW (indoor), harga paket Rp 361,9 juta, fee partner Rp 1.268,33/kWh, gross income Rp 7,6 juta/bulan.
  3. Fast charging 50 kW (outdoor), harga paket Rp 600,6 juta, fee partner Rp 1.966,22/kWh, gross income Rp 11,8 juta/bulan
  4. Fast charging 50 kW (indoor), harga paket Rp 573,1 juta, fee partner Rp 1.888,77/kWh, gross income Rp 11,3 juta/bulan.
  5. Ultra fast charging >100 kW (outdoor), harga paket Rp 1.083,5 juta, fee partner Rp 3.387,28/kWh, gross income Rp 20,3 juta/bulan
  6. Ultra fast charging >100 kW (indoor), harga paket Rp 1.056,0 juta, fee partner Rp 3.306,57/kWh, gross income Rp 19,8 juta/bulan.

Menurut Hikmat proses kemitraan ini cukup mudah. Seluruhnya PLN yang akan mengurus, calon mitra tinggal menyetor modal awal, menyediakan lahan, sudah bisa membuka bisnis SPKLU.

Alurnya, dari pihak perbankan akan memberikan financing, lalu pihak investor menyiapkan dana dana dan lahan.

Kemudian PLN bertanggung jawab pada pembangunan SPKLU baik outdoor maupun indoor, menyediakan aplikasi Charge.IN, menyiapkan proses dukungan operasional penuh kepada partner, serta memproses administrasi.

“Kalau mau dimulai, saat ini, karena mungkin dua, tiga tahun lagi franchise-nya akan mahal. Sekarang mungkin masih murah, karena baru awal,” bilang Hikmat. (R1/Dtc)