Usaha Ternak Sapi Perah Dapat Pulihkan Ekonomi di Masa Pandemi

Karo3675 x Dibaca

Kabanjahe, Karosatuklik.com – Dimasa pandemic Covid-19, setiap usaha yang dilakukan membutuhkan ketekunan, kreativitas dan inovasi. Usaha peternakan sapi perah di pedesaan, sangat berpengaruh terhadap peningkatan perekonomian di masyarakat.

Ternak sapi perah selain untuk mendapatkan produksi susu dan daging juga dapat bersaing dengan usaha-lainnya. Pengembangan usaha sapi perah rakyat dapat dijadikan salah satu sektor untuk ikut mengatasi dampak Covid-19.

Hal itu dikatakan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karo, Ir Metehsa Karo-Karo usai monitoring kelompok tani Desa Sampun Kecamatan Dolat Rayat, Selasa sore (9/11/2021).

Dikatakannya, salah satu usaha yang bisa meningkatkan ekonomi masyarakat di tengah pandemic adalah pengembangan ternak sapi perah, disamping menghasilkan susu juga menghasilkan daging, namun dibutuhkan ketekunan, keuletan dan kecintaan terhadap profesi tersebut. Jika mau pelihara sapi perah, tanamlah dulu Hijauan Pakan Ternak (HPT), sebutnya.

Menurut Metehsa Karo-karo, memperoleh produksi susu yang tinggi dan berkesinambungan merupakan hal yang didambakan oleh peternak sapi perah. Beberapa faktor yang mempengaruhi produksi susu antara lain breeding (bibit), feeding (pakan) dan management (manajemen pemeliharaaan), dimana pakan mempunyai peran 60-70% dalam menentukan biaya produksi usaha peternakan, ungkapnya.

Pakan bagi ternak, imbuh Metehsa Karo-karo, berfungsi untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok, produksi dan reproduksi. Jenis pakan yang diberikan pada sapi perah mempengaruhi produksi dan kualitas susu yang dihasilkan serta dapat berpengaruh terhadap kesehatan sapi perah, jelas dia.

Ia menyebutkan potensi besar pengembangan ternak khususnya sapi perah di Kabupaten Kabupaten Karo, karena didukung oleh lahan yang luas, sumber air, pakan cukup tersedia dan lainnya.

Menyinggung keterbatasan SDM peternak, dia mengatakan, semenjak pandemi merebak dan adanya perubahan perilaku konsumen menjadi semua serba online dan dari rumah, banyak pelatihan atau webinar yang dilakukan secara virtual. Tak jarang pelatihan pun diselenggarakan secara gratis langsung dari ahlinya. “Dengan demikian, kita bisa meng-upgrade kemampuan terhadap bidang usaha yang sedang di jalankan dan akan membuat kita lebih kreatif dan memiliki daya saing,” tuturnya sembari memuji Kelompok Tani Desa Sampun.

Dilanjutkannya, hasil produksi susu sapi perah dan daging sapi masih banyak dibutuhkan masyarakat untuk dikonsumsi, kebutuhan protein hewani seperti susu dan daging semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kesadaran akan manfaat proten untuk kesehatan, tuturnya.

Secara umum usaha sapi perah, kata Metehsa Karo-karo, sangat berpeluang tinggi untuk dikembangkan di Kabupaten Karo, baik secara usaha kelompok maupun secara swasta.

“Upaya untuk meningkatkan produksi susu sapi perah mencapai optimal dapat dilakukan dengan meningkatkan performance induk produktif melalui manajemen pakan, kesehatan, reproduksi dan pemeliharaan sapi perah yang baik dan benar,” ujarnya.

Produksi susu yang dihasilkan sapi perlu diperhatikan kualitasnya, agar harga jual susu mencapai harga tertinggi, juga jumlah produksinya harus optimal agar usaha ternak sapi perah dapat menguntungkan. Dengan demikian usaha sapi perah mampu berperan dalam mendukung perkembangan ekonomi masyarakat. (R1)