Usai Batalkan Mirage 2000 Kemenhan RI Gerak Cepat Amankan Kesepakatan Jet Tempur Baru

Nasional1705 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Kementerian Pertahanan Indonesia resmi membatalkan pembelian Mirage 2000 bekas AU Qatar. Rencana pembelian 12 unit Mirage 2000 digodok Kementerian Pertahanan Indonesia sejak dua tahun lalu.

Kini Kementerian Pertahanan Indonesia membatalkan kesepakatan Mirage 2000 dimana awalnya diinfokan ditunda lebih dahulu. Keputusan Kementerian Pertahanan Indonesia membatalkan pembelian Mirage 2000 jika dilihat dari kacamata teknologi pesawat tepat.

Mirage 2000 bekas Qatar tak canggih, teknologinya tertinggal. Jika dibeli pun Indonesia akan kesulitan merawat Mirage 2000. Pasalnya Dassault Aviation sudah menghentikan semua yang berhubungan dengan Mirage 2000.

Mulai dari pembuatan, dukungan suku cadang, upgrade hingga sebagainya. Hal ini membuat negara-negara yang mengoperasikan Mirage 2000 susah menjaga tingkat kesiapan tempur jet tempur ini.

AU India sampai membeli Mirage 2000 yang sudah dipensiunkan Prancis untuk diambil spare partnya. Bahkan saat mengetahui Indonesia membatalkan pembelian Mirage 2000, India bergegas menghubungi Qatar.

“India adalah pembeli potensial untuk jet Mirage-2000 yang sudah pensiun, dan Angkatan Udara India (IAF) saat ini memelihara sekitar 50 pesawat Mirage 2000 yang beroperasi di tiga skuadron tempur.”

“Ketertarikan India untuk mengakuisisi Mirage 2000 bekas didorong oleh kebutuhan untuk mengisi kembali armadanya menyusul hilangnya pesawat akibat kecelakaan dan penggunaan suku cadang yang sangat dibutuhkan,” jelas Eurasian Times pada 11 Februari 2024.

Melihat India pontang panting memelihara kesiapan tempur armada Mirage 2000 nya semakin bersyukur Indonesia membatalkan kesepakatan ini. India cuma memperpanjang masa pakai Mirage 2000 sebelum nantinya diganti oleh Tejas Mk.II.

“India berencana untuk memperpanjang masa pakai Mirage-2000 hingga dekade berikutnya, ketika pesawat tersebut akan dihapuskan secara bertahap dan digantikan dengan jet tempur buatan dalam negeri, Tejas MkII.

“Mirage-2000 bekas juga bisa menjamin pasokan suku cadang yang cukup untuk armada yang ada,” ungkapnya.

Sementara itu Indonesia setelah membatalkan Mirage 2000 mulai bergerak cepat mengamankan jet tempur lain. Kementerian Pertahanan Indonesia mulai memproses pembelian F-15 Eagle II dari Boeing, AS.

“Indonesia telah menandatangani MoU komitmen pembelian 24 unit pesawat tempur F-15EX baru, yang disaksikan Menhan Prabowo di The Boeing Company, St. Louis, Missouri, Amerika Serikat, beberapa waktu lalu,” jelas Kemhan RI pada 12 Februari 2024. Daya angkut senjata F-15 Eagle II yang besar juga jadi kelebihan tersendiri bagi jet tempur itu.

“Keunggulan F-15EX yang diberi kode F-15ID dan sudah diumumkan di situs DSCA, di antaranya dilengkapi kontrol penerbangan fly-by-wire digital dan sistem peperangan elektronik baru, serta mampu membawa sekitar 13.380 kg persenjataan yang lebih besar dibandingkan jet tempur manapun,” jelasnya.

Yang terpenting kualitas F-15 Eagle II jauh di atas Mirage 2000 bekas AU Qatar yang pernah diincar oleh Kementerian Pertahanan Indonesia. (ZonaJakarta)