Vaksinasi dan Konsisten Protokol Kesehatan, Wakil Bupati Yakin PTM Terbatas Menuai Sukses

Pakpak Bharat, Sumut917 x Dibaca

Salak, Karosatuklik.com – Wakil Bupati Pakpak Bharat H. Mutsyuhito Solin, Dr, M.Pd kembali mengunjungi beberapa sekolah untuk melihat langsung kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) Terbatas yang sudah mulai dilaksanakan di Kabupaten Pakpak Bharat, Senin (6/9/2021).

Terkait dengan pembelajaran tatap muka terbatas ini, Mutsyuhito Solin yang juga dikenal tokoh pendidikan di Sumatera Utara, mengatakan bahwa syarat utama untuk bisa mengikuti pembelajaran tatap muka terbatas ini harus sudah menerima suntikan vaksinasi covid-19 bagi para seluruh siswa-siswi yang akan mengikuti pembelajaran tatap muka serta seluruh tenaga pendidik yang ikut terlibat di dalamnya.

“Perlu saya ingatkan ada beberapa hal terkait pelaksanaan tatap muka yang sudah kita laksanakan hari ini yaitu kita harus konsisten mematuhi protocol kesehatan covid-19, dan juga peserta didik sudah divaksin dengan jumlah peserta didik yang terbatas guna menghindari adanya kerumunan, ungkap Wakil Bupati di SD Negeri 1 Salak.

Wakil Bupati juga sempat berdialog dengan beberpa siswa dan tenaga pendidik di sekolah-sekolah yang dikunjunginya tentang kondisi sekolah yang dikunjunginya.

Beberapa guru dan kepala sekolah sempat melaporkan kondisi dan kekurangan-kekurangan di sekolah mereka diantaranya sarana gedung sekolah, buku pelajaran dan sebagainya.

Wakil Bupati yang didapmpingi Plt. Kepala Dinas Pendidikan Supardi Padang, SP, MM berjanji akan terus berupaya meningkatkan mutu dan kualitas sarana dan prasarana di sekolah-sekolah.

Kita akan terus tingkatkan dan bangun sarana pendidikan yang lebih memadai, ini guna mewujudkan generasi emas Pakpak Bharat sebagaimana kita cita-citakan bersama, ucap Wakil Bupati.

Konsisten 3M dan 3T

Dia menambahkan, pentingnya budaya baru konsisten dilaksanakan, yakni protokol kesehatan. Setiap orang harus mengambil peranan untuk memutus rantai dengan berpartisipasi kooperatif menerapkan 3M dan 3T yakni testing (pemeriksaan dini), tracing (pelacakan) dan treatment (perawatan). Sebab, 3T pun memiliki peranan penting, terang Mutsyuhito Solin.

Testing (pemeriksaan dini) harus dilakukan agar bisa segera dilakukan penanganan. Lalu tracing (pelacakan) dilakukan agar mengetahui siapa saja kontak erat ketika seseorang dinyatakan positif.

Harus segera dilakukan pengecakan agar mengetahui siapa saja yang memerlukan perawatan. Lalu yang terakhir treatment (perawatan) pada seseorang yang dinyatakan positif Covid tergantung dari gejala yang dialami, imbuh Wakil Bupati.

Jika gejala ringan, dilakulan isolasi mandiri. Jika bergejala sedang hingga berat, akan diberikan perawatan di rumah sakit yang ditunjuk.

“Itulah mengapa selain disiplin patuhi protokol kesehatan, memakai masker, menjauhi kerumunan dan rajin mencuci tangan, 3T ini pun wajib kita lakukan sebagai upaya kita memutus rantai penyebaran Covid19, supaya ekonomi kita cepat pulih dan bangkit lagi serta proses belajar mengajar di sekolah cepat terwujud normal,” harapnya. (R1)