Berastagi, Karosatuklik.com – Paska peristiwa longsor di Jalan Letjen Jamin Ginting Medan – Kabupaten Karo tepatnya di tikungan PDAM Tirtanadi, Kecamatan Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara pada hari Sabtu, 23 Oktober 2021 lalu, yang mengakibatkan 3 orang meninggal dunia, beragam komentar bernada ‘was-was’ di media sosial meminta Pemerintah Provinsi Sumatera Utara membersihkan ‘batu gantung’ di lokasi longsor yang dikhuatirkan suatu waktu jatuh dan kembali menelan korban.
Disinilah perlunya mitigasi bencana di daerah rawan bencana yang selama ini terkesan lemah, khusunya di titik-titik rawan longsor sepanjang Jalan Letjen Jamin Ginting Medan – Kabupaten Karo.
Menurut BMKG, cuaca ekstrim akan berlangsung hingga bulan Januari tahun depan. Sehingga lokasi bekas longsoran itu sangat rawan sekali, apalagi jelang libur Natal dan Tahun Baru 2022 Jalan Medan – Berastagi akan semakin padat. Terlebih lagi, sekarang ini masyarakat dihinggapi rasa trauma setiap melintasi lokasi longsor.
“Hal itu mengingat di lokasi longsor diatas dinding tebing terlihat batu-batu besar maupun pohon-pohon kayu yang telah rapuh sewaktu waktu bisa ambruk dan jatuh menimpa mobil yang sedang melintas,” tulis Basita Bukit di media sosialnya, Sabtu (27/11/2021).
Lanjut dia, Jalan Medan – Berastagi yang menjadi interkoneksi 11 kabupaten/kota Sumut/Aceh, sudah melahirkan dampak secara psikologis, berupa munculnya perasaan trauma dan was-was bagi masyarakat saat hendak bepergian ke Berastagi, Sidikalang dan Subussalam, maupun sebaliknya ke kota Medan yang wajib melewati jalur-jalur yang sering dilanda kemacetan panjang tersebut.
Hal serupa sebelumnya juga disampaikan akademisi Universitas Sumatera Utara (USU), Dr Bengkel Ginting meminta Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan Ketua DPRD Sumut Drs Baskami Ginting segera mencari jalan keluar untuk mengantisipasi longsor susulan.
Gubernur Sumatera Utara, Bupati Deli Serdang maupun pihak Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) II Medan melalui Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Sumut termasuk BPBD dan Dinas Bina Marga dan Konstruksi Pemprovsu agar bersinergi dan berkolaborasi mengatasi titik-titik rawan longsor termasuk mengalokasikan anggaran untuk memperlebar jalan dua arah antara Desa Sembahe dan Sibolangit, kata Bengkel Ginting mantan Komisioner KPU Provinsi Sumatera Utara itu.
“Karena disini (Tikungan Tirtanadi) sangat rawan sekali, jalan sempit dengan dinding tebing langsung mengarah ke badan jalan,” ucap dia.
Lebih jauh Dosen Fisip USU itu, menjelaskan, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi agar segera bertindak cepat, sebelum jatuh korban berikutnya. Karena longsor susulan sangat mungkin terjadi. Terlebih kepadatan volume kendaraan di Jalan Letjen Djamin Ginting Medan – Berastagi sangat tinggi baik siang maupun malam hari, tegasnya.
Tidak Tuntas
Memang betul, kata Bengkel Ginting menambahkan, pada hari Rabu (27/10/2021), Jalan Medan – Berastagi ditutup mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB, untuk pembersihan material longsor.
“Namun setelah kita lihat di lokasi bekas longsor masih menggantung batu-batu besar yang sangat dikhuatirkan sewaktu-waktu bisa jatuh dan menimpa mobil yang sedang melintas. Artinya, pembersihan material longsor di atas dinding tebing pada saat itu, tidak tuntas alias setengah hati, untuk itu kembali kita ingatkan supaya dibersihkan mencegah kembali terjadinya korban masyarakat,” tegas Sekretaris Umum DPP Pemuda Merga Silima (PMS) itu.
Baca juga:
2. Korban Lagi, Jalan Nasional Medan – Berastagi “Emergency”
3. Jelang Liburan Natal, Longsor Susulan Menghantui Jalan Medan – Berastagi
4. Jalur Medan-Berastagi Ditutup pada 27 Oktober, Ini Alasannya
6. Truk Kayu Terguling di Tikungan Amoy Bandar Baru, Jalan Medan-Berastagi Macet Total
7. Dua Hari Berturut turut Jalan Medan – Berastagi Putus Total
8. ICK Sumut dan Pemkab Karo Terus Desak Pembangunan Jalan Tol Medan – Berastagi