Baru Pre-order, Steam Deck Sudah Jadi Incaran Penimbun

Teknologi1475 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Steam Deck, konsol game handheld besutan Valve ini telah resmi dikenalkan dan membuka pre-order.

Namun perangkat ini langsung menjadi incaran para penimbun atau scalper untuk dijual dengan harga lebih tinggi.

Valve sendiri menyiapkan tiga varian dari Steam Deck ini berdasarkan memori yang disematkan. Yakni versi 64 GB dihargai 399 dolar AS, 256 GB dengan harga 529 dolar AS, dan 512 GB dengan harga 649 dolar AS.

Diwartakan Eurogamer.net, pre-order Steam Deck sendiri dibuka pada 16 Juli 2021 kemarin dan disebut para gamer. Tidak hanya itu, para penimbun pun ikutan melakukan pemesanan tersebut untuk dijual kembali.

Dari pantauan HiTekno.com, beberapa penimbun telah menawarkan handheld Valve ini di Ebay. Bukan dalam perangkat aslinya, namun baru wujud verifikasi mendapatkan pre-order dari perangkat tersebut.

Namun mereka menjual lagi di Ebay dengan harga yang melambung tinggi, bahkan lebih dari dua kali lipat harga normal.

Dari pantuan HiTekno.com, Steam Deck versi 512 GB dijual lagi oleh penimbun dengan harga 1200 dolar AS.

Bahkan terlihat beberapa penimbun ada yang sampai menjual handheld dari valve tersebut sampai 1400 dan 1499 dolar untuk versi memori 512 GB di ebay. Padahal baru hak pre-order yang dijual, bukan hardware aslinya.

Valve sendiri menghadirkan Steam Deck sebagai perangkat handheld yang bisa memainkan game PC. Namun juga hadir dengan docking yang bisa dihubungkan ke mouse-keyboard dan layar selayaknya PC.

Secara fisik Steam Deck ini menyerupai dengan Nintendo Switch. Dilengkapi layar LCD 7 inci, dan tombol kontrol ada di sisi kanan kirinya. Ditambah touchpad yang memudahkan pengendalian.

Handheld ini menjalankan sistem operasi SteamOS berbasis Linux untuk memainkan game PC. Namun pengguna tetap bisa menggantinya dengan Windows 10, seperti selayaknya PC.

Steam Deck sendiri baru dipasarkan sekitar Desember 2021 mendatang. Namun Valve sudah membuka pemesanan pada 16 Juli 2021 kemarin. Sayangnya diikuti para penimbun untuk dijual lagi dengan harga lebih tinggi. [R1/HiTekno.com]