Becak Siantar yang Melegendaris Terancam Punah

Sumut6317 x Dibaca

Pematang Siantar, Karosatuklik.com – Pematang Siantar, kota nomor 2 terbesar di Sumatera Utara setelah kota Medan, yang berjarak 128 kilometer dari arah selatan Ibukota Provinsi Sumatera Utara itu. Di kota ini pula wakil presiden ketiga Indonesia, Adam Malik (almarhum), lahir pada 22 Juli 1917.

Terkenal dari kota ini, Becak Siantar, disebut khas dan unik lantaran becak di Siantar bermesin sepeda motor BSA yang berusia puluhan tahun dan sudah langka. Sepeda motor buatan Inggris itu sempat dijadikan alat berperang oleh tentara Inggris di Pulau Jawa pada Perang Dunia II. Rata-rata usianya telah mencapai 60 tahun. Motor-motor becak itu ada yang buatan 1941, 1948, 1952, 1953, 1954, 1955, dan 1956.

Becak ini menggunakan tenaga mesin motor buatan The Birmingham Small Arms Company (BSA). Perusahaan penyuplai persenjataan tentara Inggris selama Perang Crimean (1853-1856). Periode setelah perang, BSA terus mengembangkan produknya dan menjadi pemasok kendaraan militer untuk tentara Inggris.

becak

Nah, pada masa itu, mereka memproduksi 126.000 sepeda motor tipe M20 berkapasitas mesin 500 cc. Sepeda motor buatan tahun 1941 inilah yang ikut dibawa pasukan sekutu ke Pematang Siantar. Sepeda motor inilah menjadi becak dan menjadi ikon Kota Pematang Siantar.

Informasi terbaru, becak BSA sekarang jumlahnya tidak kurang dari 200 unit saja. Sebelumnya becak BSA bisa mencapai 800-hingga 1.000 unit. nilai sejarah BSA ini layak dijunjung sebagai kenangan yang menakjubkan atas perjalanan kota bekas keresidenan ini.

The Birmingham Small Arms Company sebelumnya adalah perusahaan penyuplai persenjataan tentara Inggris selama Perang Crimean (1853- 1856).

Nah setelah periode setelah perang mulai mereda, BSA banting setir dengan mengembangkan produknya dan menjadi pemasok kendaraan militer untuk tentara Inggris. Nah pada kurun waktu itulah perusahaan ini memproduksi 126.000 sepeda motor tipe M20 berkapasitas mesin 500 cc.

Sepedamotor buatan tahun 1941 inilah yang ikut dibawa pasukan sekutu ke Pematangsiantar.

becak siantar

Tentara sekutu, termasuk Inggris pun kalah perang. Lalu sepeda motor milik mereka ditinggalkan begitu saja. Namun ada juga pengusaha perkebunan Belanda dan Eropa sebagian memberikan sepeda motor itu secara cuma-cuma kepada warga pribumi. Masa itu tahun 1950-an, sepedamotor BSA konon terbiarkan seperti barang rongsokan, tidak terpakai.

Lantas muncul ide warga setempat memberdayakannya sebagai mesin penarik becak. Tak hanya BSA, sepeda motor tua lain seperti Norton, Triumph, dan BMW juga dimanfaatkan ketika itu. Tapi hanya BSA yang cocok dan efisien mengarungi topografi Siantar yang berbukit-bukit, lolos dari seleksi alam.

Setelah para pionir becak Siantar berhasil meningkatkan daya guna sepeda motor BSA, banyak orang kemudian mencarinya dan memburunya ke berbagai daerah, sebab harganya sangat murah.

Konon, orang-orang Siantar mencari BSA ini hingga ke Medan, Asahan, Deliserdang, Rantauprapat bahkan ke Riau. Hasilnya, kurang lebih 2.000 unit becak BSA sudah berada di Siantar pada periode 80-an hingga 90-an.

Sejak itu, Siantar terkenal sebagai gudangnya sepeda motor BSA, menjadi legenda.Namun ternyata banyak kolektor berburu BSA ke kota ini, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, bahkan dari negara asalnya, Birmingham, Inggris.

ikon

Gelombang aksi jual-beli inipun berlangsung dasyat, sehingga dalam rentang waktu 10 tahun sejak 1990, jumlah becak BSA di Siantar kembali ciut tajam.Konon tahun 2000-an sudah turun lagi ke angka 600-an unit. Bahkan kini info yang diterima hanya tersisa 200 unit saja.

Untuk merawat motor tua becak Sintar yang melegenda ini memang tidaklah gampang karena perlu keahlian khusus merawat motor tua. Suku cadangnya sudah tidak diproduksi lagi dan bahkan pabriknya sudah tidak ada lagi sehingga bila diperlukan dibuat di bengkel las-bubut ataupun dengan memodifikasi suku cadang motor atau mobil yang bisa dipakai sebagai substitusi. Semoga motor tua melegendaris itu bisa terus dirawat dan dilestarikan. (R1/Berbagai Sumber)