Bertemu CEO Perusahaan AS, Jokowi Harap Kerja Sama Konkret

Nasional619 x Dibaca

Washington DC, Karosatuklik.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) beserta sejumlah pemimpin negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) menggelar pertemuan dengan para pemimpin perusahaan Amerika Serikat (AS) setingkat Chief Executive Officer (CEO) di Intercontinental the Willard Hotel, Washington DC, AS, pada Kamis (12/5/2022).

Pada pertemuan itu, Presiden Jokowi menyampaikan harapan Indonesia untuk menjalin kerja sama konkret.

Indonesia sebagai Presidensi G-20, ingin memastikan agar G-20 dapat bekerja sebagai katalisator pemulihan ekonomi global, terutama bagi kemajuan negara-negara berkembang. Presiden juga mengharapkan kerja sama konkret yang menguntungkan dengan ASEAN, khususnya Indonesia.

“Semua ini membutuhkan kemitraan yang erat antara pemerintah dengan komunitas bisnis. Saya berharap para CEO perusahaan besar Amerika dapat membangun kerja sama konkret di G-20, dan kerja sama dengan ASEAN, khususnya dengan Indonesia,” ujar Presiden Jokowi.

Presiden menekankan potensi kekuatan Indonesia dalam penyediaan bahan baku industri, penyediaan energi hijau, dan ekonomi digital. “Sebagai salah satu negara penghasil bijih nikel terbesar di dunia, Indonesia berkembang pesat dalam industri besi dan baja. Saat ini Indonesia menjadi negara penghasil besi baja stainless terbesar nomor dua di dunia,” katanya.

Ia mengatakan, Indonesia adalah negara kaya komoditas tambang seperti tembaga dan bauksit untuk aluminium, yang akan menjadi tulang punggung industri energi baru dan terbarukan, termasuk baterai lithium dan mobil listrik. Selain itu, Indonesia kaya dengan potensi energi hijau, pembangkit listrik tenaga hidro, surya, dan geotermal.

“Kami memastikan bahwa produksi barang penting akan dihasilkan dari pembangkit listrik yang ramah lingkungan. Kami mengundang pelaku bisnis Amerika untuk investasi di Indonesia,” jelas Presiden Jokowi.

Presiden menambahkan, Indonesia juga serius dalam pengembangan ekonomi digital yang adil dan bermanfaat bagi semua. Saat ini, Indonesia memiliki 2.346 start-up, terbanyak kelima di dunia.

“Saya sangat mengharapkan kontribusi pebisnis Amerika dalam pengembangan infrastruktur digital, memfasilitasi digital capacity-building, serta mendukung kami masuk global value chain melalui digitalisasi,” kata Presiden Jokowi.

Tampak hadir Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo, US-ASEAN Business Council Ted Osius, Utusan Khusus untuk Perubahan Iklim John Kerry dan sejumlah pimpinan perusahaan AS antara lain Google, Chevron, Boeing, Qualcomm, ConocoPhillips, Marriott International, dan lainnya.

Mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Duta Besar RI untuk AS Rosan Perkasa Roeslani. (BeritaSatu)