BLT Pangan Rp600 Ribu Rawan Politisasi, Pencairannya Jelang Pencoblosan

Nasional1624 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Meski banyak kritik terkait politisasi bantuan sosial (bansos) yang disalurkan saat menjelang Pilpres 2024, pemerintah sepertinya tak akan menggubrisnya. Justru makin tancap gas.

Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, program bantuan langsung tunai atau BLT senilai Rp200 ribu per bulan, dialokasikan kepada 18 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Rencananya, BLT digelontorkan pada Januari hingga Maret 2024.

Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, BLT periode Januari-Maret 2024 atau senilai Rp600 ribu, bakal dibayarkan kepada 18 KPM pada Februari. Di sinilah titik rawannya karena proses pencoblosan Pemilu 2024 berlangsung pada 14 Februari.

“Bantuan langsung tunai dengan judul mitigasi risiko pangan untuk 3 bulan, itu akan dievaluasi 3 bulan lagi. Dan, 3 bulan pertama diberikan sekitar bulan Februari yang besarnya Rp 200.000 per bulan,” tutur Menko Airlangga, Jakarta, Senin (29/1/2024).

Adapun BLT ini diberikan menggantikan program BLT El Nino yang sempat diberikan pada akhir tahun lalu, dengan nominal yang sama yakni Rp 200.000 per bulan pada November dan Desember 2023.

Sebelumnya, Airlangga menyampaikan, pemerintah telah menugaskan PT Pos Indonesia sebagai transporter sebagai penyalur BLT. Dalam pelaksanaan penyaluran Penerima Bantuan Pangan (PBP) nantinya akan disesuaikan dengan daftar nominatif.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, anggaran khusus disiapkan untuk BLT ini, mencapai Rp11,25 triliun. “(BLT) kalau untuk 3 bulan itu Rp11,25 triliun untuk 18 juta KPM,” tutur Sri Mulyani.

Sri Mulyani menambahkan, penyaluran BLT ini akan disalurkan untuk tiga bulan sekaligus yakni Rp 600.000 untuk Januari hingga Maret 2024. “Akan diberikan tiga bulan sekaligus, nanti kita lihat kesiapan dari Kementerian Sosial,” ungkap Sri Mulyani. (Inilah.com)

Komentar