Bonus Demografi Jadikan Indonesia Raja di Negeri Sendiri

Catatan Redaksi650 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – CEO Indonesia Digital Ecosystem (Indico), Andi Kristianto, menyatakan, bonus demografi membuka peluang Indonesia untuk menjadi raja di negeri sendiri.

“Dalam 10-15 tahun ke depan ini, benar-benar menjadi masa di mana Indonesia memanfaatkan bonus demografi. Nah, bagaimana kita bisa menjadi raja di negeri sendiri, bukan cuma market-nya. Karena market pasti gede,” kata Andi di acara Investor Daily Summit (IDS) 2022 di Jakarta Convention Center, Selasa (11/10/2022).

“Sekarang, tantangannya adalah memfasilitasi market itu dengan solusi-solusi inovatif yang paling cocok sama Indonesia,” tambahnya.

Menyoal persaingan di era digitalitasi yang semakin ketat, Andi mengaku optimistis sumber daya manusia (SDM) Indonesia bisa berbicara banyak.

“Digitalisasi itu kan global, tidak ada batas regional. Pengalaman saya di Telkomsel, Indico, itu adalah pemahaman kita terhadap granularity (kedetailan data) Indonesia,” tutur Andi.

“Pengalaman di Telkomsel, kami punya 514 kota yang mungkin karakteristiknya mirip seperti kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, kita bisa bandingkan,” ucapnya.

Menurut Andi, ada banyak sekali inovator-inovator di antara 514 kota itu, sehingga kesempatan atau opportunity tidak hanya dimiliki oleh mereka yang tinggal di kotanya semata.

“Sekarang kan kalau orang jadi inovator di kota kecil itu, yang dia paham pasar di sana. Nah, platform-platform seperti yang dibangun oleh Indico itu, aset-aset yang dimiliki Telkomsel, bisa menjembatani inovator disana. Anda bisa tinggal di kota sendiri, punya rezeki seperti orang kota dan bisnisnya mendunia,” terangnya.

Terakhir, Andi menyuarakan sikap optimistis bahwa Indonesia bisa memaksimalkan bonus demografi. Pasalnya, tidak ada negara lain yang memiliki potensi seperti Indonesia.

“Saya optimistis. Intinya suplai akan banyak masuk nih, sekarang bagaimana kita memfasilitasi ekosistem digital ini supaya bisa menang di negara sendiri. Enggak cuma menjadi pasar semata, tapi juga menjadi produktif,” tandas Andi. (R1/BeritaSatu)