Jakarta, Karosatuklik.com – Pebulu tangkis tunggal putra Chico Aura Dwi Wardoyo mengamankan gelar juara pertama bagi Indonesia dalam ajang Taipei Open 2023 setelah menundukkan wakil tuan rumah pada babak final, Minggu (25/6/2023).
Chico, yang tampil pada partai ketiga, mengalahkan Su Li Yang dengan dua gim langsung 23-21, 21-15 dalam pertandingan berdurasi 52 menit dan sempat berlangsung dramatis pada gim pertama.
Kedua pemain langsung bersaing ketat pada gim pembuka. Chico yang pada awal pertandingan tertinggal tiga poin dari lawannya, berusaha mengejar.
Poin demi poin ia raih lewat permainan yang lebih sabar meski bermain di hadapan pendukung lawan. Pemain unggulan kedelapan itu mulai menemukan cara untuk mengakali pertahanan Su Li.
Chico kemudian merebut lima poin secara beruntun dan membalikkan keunggulan menjadi 12-9.
Wakil Taiwan pun tak mau kalah, ia terus membayangi keunggulan Chico dan sempat menyamakan kedudukan dengan skor 14-14 dan puncaknya pada 20-20.
Saat posisi setting, terlihat permainan Chico mulai goyah dan tegang. Beruntung Chico mendapat masukan dan motivasi dari pelatih di pinggir lapangan, sehingga ia bisa kembali solid.
Tiga poin beruntun ia amankan dan akhirnya memenangi gim pertama yang berjalan alot tersebut.
Su Li masih punya motivasi besar pada awal gim kedua. Ia terus memimpin pada awal gim sebelum akhirnya dipaksa tunduk oleh Chico dengan skor tipis 6-5.
Setelah poin tersebut, keunggulan Chico terus melesat dan menjauhi Su Li dengan skor 10-8, 13-9, 15-10, 19-12, dan akhirnya dimenangkan dengan skor final 21-15.
Indonesia berpeluang menambah perolehan gelar juara dari nomor ganda putri turnamen BWF Super 300 tersebut. Pasangan Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi akan melawan Lee Yu Lim/Shin Seung Chan dari Korea Selatan pada pertandingan partai keempat.
Ana/Tiwi Hadapi Tantangan Berat pada Final Taipei Open
Diketahui, pasangan Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi akan menghadapi tantangan terberat pada ajang Taipei Open 2023, karena akan bertemu ganda putri Korea Selatan Lee Yu Lim/Shin Seung Chan pada final, Minggu.
Berdasarkan catatan pertemuan antara Ana/Tiwi dan Lee/Shin, pasangan Indonesia itu belum mencatatkan satu pun kemenangan dari dua pertandingan yang pernah dilakoni.
“Untuk menghadapi pertandingan di final lawan pasangan Korea Selatan juga tidak mudah. Cuma karena kami pernah dua kali bertemu sebelumnya, jadi kami akan mempelajari video dari pertemuan dulu,” ujar Ana melalui keterangan resmi PP PBSI di Jakarta.
Ganda putri peringkat ke-13 itu sebelumnya lolos ke partai puncak setelah mengalahkan Lee Chia Hsin/Teng Chun Hsun yang merupakan wakil tuan rumah.
“Alhamdulillah bersyukur dapat melaju sampai partai final. Kami memang sudah mempersiapkan pola permainan yang akan diterapkan di pertandingan semifinal,” kata Ana.
Dalam pertandingan tersebut, Ana/Tiwi menghadapi kesulitan pada gim kedua yang berlangsung secara ketat. Ana menuturkan, Lee/Teng banyak memberikan tekanan pada gim kedua.
Posisi pasangan Indonesia juga kurang menguntungkan, karena berada di bidang lapangan yang kalah angin. Beruntung mereka bisa terhindar dari setting (match point seimbang) dan menuntaskan dengan dua gim langsung 21-16, 21-19. (Ant)