CSIS: Debat Jadi Faktor Strategis Penentu Pilpres 1 Putaran

Nasional1827 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Centre for Strategic and International Studies (CSIS) melakukan survei elektabilitas dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, seusai debat capres perdana pada 12 Desember 2023 lalu. Debat dinilai menjadi salah satu faktor strategis yang memengaruhi arah dukungan.

“Jadi kami melihat bahwa faktor debat akan jadi sangat strategis, sangat krusial sebagai salah satu faktor yang akan menentukan apakah akan satu atau dua putaran pilpres. Meski banyak faktor lainnya, teapi salah satunya adalah faktor debat,” kata Ketua Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS, Arya Fernandes saat ditemui di Senayan, Jakarta, Rabu (27/12/2023).

Berdasarkan survei tersebut, CSIS melihat debat dapat menjadi faktor yang menentukan apakah Pilpres menjadi satu putaran atau dua putaran.

“Pertama, kami melihat bahwa situasi masih terbuka, apakah pilpres ini akan berlangsung dalam satu atau dua putaran. Kedua kemungkinan ini sama-sama kuat. Sama-sama besar kemungkinan terjadi satu atau dua putaran,” kata dia.

Sebab, berdasarkan survei, masih banyak responden yang mengaku belum menentukan pilihan.

“Kami menemukan bahwa sekitar 5,8% pemilih yang belum yakin, masih menunggu debat. Dan 12,5% juga mengaku belum mantap karena masih menunggu putaran debat selesai,” tutur Arya.

Sementara itu, berdasarkan survei yang dilakukan pada periode 13-18 Desember 2023 tersebut, pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, menghasilkan nilai elektabilitas sebesar 26,1%. Sedangkan elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran mencapai 43,7%. Sementara Ganjar Pranowo-Mahfud MD paling rendah di angka 19,4%.

Jika berdasarkan zona wilayah, lanjut Arya, elektabilitas masing-masing paslon terlihat dinamis, meski mayoritas diungguli oleh pasangan Prabowo-Gibran.

Berdasarkan crosstabulasi data yang dilakukan CSIS, tingkat elektabilitas Prabowo-Gibran unggul dengan skor antara 40% hingga 57% mencakup di wilayah Maluku, Papua, Sulawesi, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, Jawa Timur, dan Jawa Barat.

Sedangkan di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta, pasangan yang lebih diungguli adalah Ganjar-Mahfud.

Menariknya, lanjut Arya, data di wilayah Sumatera, Jakarta, dan Banten, menunjukkan tingkat elektabilitas yang bersaing ketat antara Prabowo-Gibran dan Anies-Muhaimin.

Secara menyeluruh, CSIS menyimpulkan bahwa pemilu presiden masih dinamis, masih sama-sama terbuka kemungkinan pemilu presiden akan berlangsung dua atau satu putaran. (BeritaSatu)