Jakarta, Karosatuklik.com – Deputi Analisa Data dan Informasi Balitbang DPP Partai Demokrat, Syahrial Nasution, menyayangkan sikap Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko yang tak memanfaatkan momentum Hari Raya Idulfitri 1442 Hijriah untuk meminta maaf ke Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Menurutunya, berdasarkan informasi dari Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Demokrat Ossy Dermawan, Moeldoko tidak memberikan ucapan apapun ihwal perayaan Idulfitri 1442 Hijriah hingga hari ini.
“Saya mengkonfirmasi hal ini kepada Sepri Pak SBY, Bang Ossy Dermawan, tadi pagi. Apakah hingga H+3 ada ucapan Idul Fitri kepada Pak SBY dari Moeldoko? Barangkali bertelepon atau pesan pendek? Dijawab, tidak ada,” kata Syahrial dalam keterangannya yang diterima CNNIndonesia.com, Minggu (16/5/2021).
“Sangat disayangkan sikap KSP Moeldoko, baik sebagai orang yang pernah menjadi bawahan Pak SBY maupun seorang muslim yang sedang menjadi pejabat negara,” imbuhnya.
Ia menyatakan, Moeldoko seharusnya memanfaatkan momentum Idulfitri tahun ini untuk mengakui kesalahan dan meminta maaf kepada SBY.
Pasalnya, Syahrial menyinggung, Moeldoko sempat melancarkan upaya kudeta terhadap Ketua Umum Partai Demokrat yang juga merupakan putra SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, ia juga mengingatkan bahwa SBY merupakan sosok yang berperan dalam menunjuk sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) serta Panglima TNI.
Untuk diketahui, Demokrat sempat dicoba dikudeta oleh Moeldoko dan sejumlah mantan kadernya lewat penyelenggaraan Kongres Luar Biasa pada Februari 2021 silam.
“Moeldoko sendiri adalah mantan KSAD dan Panglima TNI yang diangkat berdasarkan Keppres yang diteken oleh SBY,” tutur Syahrial.
Namun, upaya tersebut gagal setelah Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly memutuskan menolak mengesahkan hasil KLB Demokrat yang digelar di Deli Serdang, Sumatera Utara tersebut. (cnnindonesia.com)