Jakarta, Karosatuklik.com – Desain bangunan burung garuda Istana Negara untuk ibu kota baru di Kalimantan Timur ramai menjadi perbincangan. Desain burung garuda itu dianggap norak dan tidak cocok untuk Istana Negara.
Namun Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Abdul Gafur menilai desain burung garuda itu sudah sangat pas.
Mulanya, video yang menunjukkan gambar desain burung Garuda ini diunggah oleh pematung Nyoman Nuarta lewat akun Instagramnya @nyoman_nuarta, Selasa (30/3/2021).
Dia mengatakan desain tersebut merupakan desain terpilih untuk ibu kota negara di Kalimantan Timur.
Beragam komentar pun muncul. Beberapa warganet menilai desain burung Garuda itu tidak cocok untuk ibu kota negara.
“Bangunan istana tidak cocok sama sekali malah terkesan norak pak. Maaf sebelumnya!” tulis akun @tribudianto53.
Hal senada juga diungkapkan oleh warganet lainnya. Desain itu dianggap norak.
“Maaf pak, agak norak desain pak, kayak sayap burung kena lem,” kata akun @gamananta123.
Namun pandangan berbeda disampaikan oleh Bupati Penajam Paser Abdul Gafur. Abdul Gafur mengaku sudah melihat desain burung garuda yang akan dibangun di daerahnya itu. Menurutnya, desain itu sudah sangat pas.
“Menurut saya, sangat pas. Karena tak ada lambang yang lebih sakral selain lambang Garuda. Apa pun itu. Karena ini adalah identitas bangsa kita. Bangsa yang besar dari dua sayapnya menyatukan Indonesia barat dan Indonesia timur yang berdiri gagah di tengah Indonesia,” kata Abdul Gafur, Rabu (31/3/2021).
Dia mengatakan desain Garuda itu hanya perlu dipertebal seninya. Dia mengaku setuju dengan desain tersebut karena itu desain karya anak bangsa.
“Hanya perlu seni dipertebal lagi. Seperti lambang di dadanya. Tapi pada intinya saya sangat setuju dan itu adalah karya yang sangat baik dari anak bangsa untuk bangsanya,” ungkapnya.
Abdul Gafur menanggapi kritik dari warga soal desain itu dengan santai. Dia yakin, jika bangunan Garuda itu sudah jadi, pasti akan dijadikan tempat berswafoto.
“Lucu karena masih gambar, entar juga kalau jadi pada selfie-selfie,” ujarnya.
Dihubungi secara terpisah, Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti membenarkan desain burung Garuda yang beredar tersebut. Namun desain itu baru ide dan masih membutuhkan pengayaan.
“Ide desain untuk Istana. Masih perlu pengayaan desain,” kata Diana saat dihubungi, Selasa (31/3/2021). (Dtc)