Dihadiri Bupati Karo, RUPS Bank Sumut 2025: Laba Rp740,72 Miliar Disahkan

Karo2588 x Dibaca

Medan, Karosatuklik.com – Bupati Karo, Brigjen Pol (Purn), Dr. dr. Antonius Ginting, SP.OG, M.Kes didampingi Plh. Sekda Kabupaten Karo, Dr. Drs. Eddi Surianta, M.Pd menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Tahun Buku 2024 PT Bank Sumut yang berlangsung di Ballroom PT. Bank Sumut Lantai 10, Jalan Imam Bonjol No.18, Medan.

RUPS ini dihadiri oleh para pemegang saham dari 33 kabupaten/kota se-Sumatera Utara, Ketua DPRD Sumatera Utara, Erny Ariyanti Sitorus dan dipimpin langsung oleh Gubernur Sumut, Bobby Nasution, yang untuk pertama kalinya hadir sebagai pemegang saham pengendali.

Dalam RUPS ini, para pemegang saham membahas evaluasi kinerja keuangan Bank Sumut selama tahun 2024 serta rencana strategis untuk tahun 2025 yang mencakup Pengesahan Laporan Keuangan Bank Sumut Tahun Buku 2024 disebut menjadi agenda utama dan dilanjutkan dengan bahasan penggunaan Laba Setelah Pajak Bank Sumut Tahun Buku 2024 dan Rencana Tahun Buku 2025.

Berikut agenda resmi RUPS Tahunan Bank Sumut Tahun Buku 2024 :

  1. Pengesahan Laporan Keuangan PT. Bank Sumut Tahun Buku 2024.
  2. Penggunaan Laba Setelah Pajak Tahun Buku 2024 dan Rencana Tahun Buku 2025.
  3. Penetapan Dana CSR (Corporate Social Responsibility)
  4. Pemberian Kewenangan Kepada Dewan Komisaris PT. Bank Sumut untuk menyetujui setoran modal Tahun Buku 2025.
  5. Pemberian Kewenangan kepada Dewan Komisaris PT. Bank Sumut untuk melakukan penunjukan KAP untuk general audit, review dan audit interim laporan keuangan PT. Bank Sumut Tahun Buku 2025.
  6. Persetujuan Rencana Aksi PT. Bank Sumut .
  7. Persetujuan Penerbitan Obligasi Senior.
  8. Izin Prinsip Akai Korporasi untuk pelaksanaan Private Placement.

RUPS ini juga menjadi momentum penting dalam memperkuat kerjasama antara Pemerintah Daerah dan Bank Sumut sebagai bank daerah yang berperan aktif dalam pembangunan. Dengan dukungan seluruh pemegang saham, diharapkan Bank Sumut dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi maksimal bagi kemajuan ekonomi di Sumatera Utara.

Laba Rp740,72 Miliar Disahkan

Bank Sumut juga mencatat pertumbuhan pendapatan bunga bersih (net interest income) sebesar Rp2,49 triliun, naik 0,28% dari Rp2,48 triliun pada 2023. Selain itu, pendapatan berbasis komisi (fee-based income) juga tumbuh 0,40% dari Rp193,7 miliar menjadi Rp194,48 miliar.

Kinerja intermediasi bank menunjukkan hasil positif dengan total penyaluran kredit dan pembiayaan syariah mencapai Rp31,99 triliun, meningkat 9% dari Rp29,35 triliun pada tahun sebelumnya. Aset perusahaan juga tumbuh 2,38% menjadi Rp45,45 triliun.

Di sisi lain, rasio kredit bermasalah atau NPL gross berhasil ditekan dari 2,38% menjadi 2,19%, sementara NPL net turun dari 1,13% menjadi 0,92%, menandakan perbaikan kualitas kredit yang disalurkan.

Keputusan Strategis: CSR, Obligasi Senior, dan Private Placement

Selain pengesahan laporan keuangan, RUPS juga memutuskan mekanisme penyaluran dana Corporate Social Responsibility (CSR), serta pemberian kewenangan kepada Dewan Komisaris Bank Sumut untuk menyetujui setoran modal Tahun Buku 2025 dan menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk audit keuangan.

Agenda lain yang mendapat perhatian adalah persetujuan penerbitan obligasi senior dan izin prinsip aksi korporasi untuk pelaksanaan private placement, yang akan menjadi langkah strategis dalam penguatan permodalan Bank Sumut ke depan.

Direktur Utama Bank Sumut: Ekspansi dan Efisiensi Jadi Fokus

Direktur Utama Bank Sumut, Babay Parid Wazdi, dalam keterangannya menekankan bahwa langkah ekspansi yang dilakukan tetap mempertimbangkan efisiensi dan tata kelola yang baik.

“Strategi ekspansi tetap menjadi fokus, tetapi kita juga harus memperhitungkan efisiensi anggaran dan sumber pendanaan alternatif. Ada tantangan dalam pengelolaan modal, tetapi kami terus mencari opsi terbaik, termasuk melalui private placement dan penerbitan obligasi,” ujar Babay.

Lebih lanjut, Babay menjelaskan bahwa penyesuaian dalam penggunaan laba dilakukan untuk menjaga keseimbangan antara pertumbuhan bisnis dan kepentingan pemegang saham.

“Realisasi dalam RUPS memutuskan distribusi laba sebesar 85% dalam bentuk tunai, sementara 15% dialokasikan sebagai cadangan umum. Ini merupakan bagian dari strategi untuk memperkuat permodalan bank dan menjaga keberlanjutan ekspansi di tahun mendatang,” tambahnya.

Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Komposisi CASA

Dari sisi pendanaan, simpanan atau dana pihak ketiga (DPK) Bank Sumut tumbuh 2,61% YoY menjadi Rp35,93 triliun. Pertumbuhan ini didorong oleh kenaikan deposito sebesar 10,58% menjadi Rp19,09 triliun, serta tabungan yang naik 3,08% menjadi Rp13,28 triliun.

Namun, giro mengalami penurunan 26,87% ke angka Rp3,56 triliun, sehingga komposisi dana murah alias CASA Bank Sumut berada di level 46,87% dari total simpanan.

Dengan capaian ini, Bank Sumut optimis dapat terus meningkatkan kinerja dan memberikan kontribusi lebih besar bagi pembangunan ekonomi daerah. Keputusan dalam RUPS ini menjadi pijakan penting untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan di tahun 2025. (R1)

Komentar