Jakarta, Karosatuklik.com – Kementerian Perdagangan (Kemendag) fokus menjaga pasar utama dan terus membuka akses pasar baru di negara-negara nontradisional, agar produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Indonesia semakin berdaya saing.
Terlebih, program pendampingan ekspor atau export coaching program (ECP) dari Balai Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI) Kemendag, berhasil menelurkan pelaku usaha UMKM sebagai eksportir baru ke sejumlah negara.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag melepas ekspor damar batu dan lidi sawit produksi dua pelaku UMKM, yaitu CV Miracle Agro Spices dan CV Masagenah Group, ke pasar Asia Selatan.
Pelepasan ekspor kedua komoditas tersebut dilangsungkan di Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (8/10/2021). Kedua UMKM ekspor ini, merupakan peserta program ECP.
Didi mengatakan, komoditas-komoditas ini diekspor ke India dan Pakistan yang merupakan negara tujuan ekspor nontradisional di kawasan Asia Selatan.
“Jumlah UKM peserta program pendampingan ekspor Kemendag atau export coaching program yang berhasil ekspor kian bertambah. Pelaku usaha yang menjadi peserta pendampingan mampu merambah beberapa pasar ekspor nontradisonal dengan produk yang beraneka ragam,” kata Didi dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (9/10/2021).
Komoditas damar batu diekspor oleh CV Miracle Agro Spices asal Sidoarjo, Jawa Timur. Damar batu produksi UMKM ini berhasil diekspor ke India dengan nilai US$ 56.700 dan volume 20 kontainer 20 feet. Jika memperhitungkan pengiriman sampai dengan November 2021 mendatang, maka total transaksi ekspor yang akan didapatkan CV Miracle Agro Spices akan mencapai US$ 113.500.
CV Miracle Agro Spices merupakan peserta ECP 2021 untuk wilayah Jawa Timur. ECP di Jawa Timur merupakan kerja sama Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI) Kemendag dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur.
Sementara itu, CV Masagenah Group asal Samarinda, Kalimantan Timur berhasil mengekspor perdana produk lidi sawit ke Pakistan sebanyak 1 kontainer 40 feet dengan total nilai ekspor US$ 9.200. CV Masagenah Group merupakan peserta ECP di Kalimantan Timur. ECP di Kalimantan Timur merupakan hasil kerja sama Kemendag dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur.
“Kami ucapkan selamat atas keberhasilan menembus pasar ekspor ke India dan Pakistan kepada kedua pelaku usaha. Berhasil masuk ke pasar nontradisional merupakan hal yang membanggakan. Semoga selanjutnya kinerja ekspor nonmigas kita dari terutama ke pasar-pasar nontradisonal semakin terdorong pesat,” ungkap Didi.
Didi mengatakan, momentum pemulihan ekonomi yang ditandai oleh peningkatan permintaan ekspor perlu dimanfaatkan semaksimal mungkin. Peluang yang ada harus digarap sebaik-baiknya oleh pelaku usaha Indonesia untuk mengekspor produk mereka ke pasar global.
Didi juga mengapresiasi peserta ECP, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur, dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur yang telah mendukung terlaksananya ekspor dua pelaku UMKM ke pasar nontradisional.
“Sejalan dengan arahan Presiden kepada Kemendag untuk mengawal peningkatan peran UMKM dalam ekspor nonmigas, kami akan terus memberikan fasilitasi serta meningkatkan kapasitas dan daya saing UMKM Indonesia melalui berbagai program, juga dengan berkolaborasi dan bersinergi dengan kementerian/lembaga, BUMN, swasta, serta pemerintah daerah,” tandas Didi. (R1/BeritaSatu.com)