Jakarta, Karosatuklik.com – Su-35 menjadi sebuah persoalan sendiri bagi Indonesia dimana Amerika Serikat alias AS melarang Jakarta mempunyai jet tempur ini, sebagai gantinya Washington akan menjual F-15 Eagle II.
Namun nampaknya Indonesia masih belum mendapat lampu hijau pasti dari AS akan penjualan F-15 Eagle II sebagai pengganti Su-35.
Menyoal kemampuan Su-35 setanding dengan F-15 Eagle II AS dimana Indonesia bisa dibilang bimbang mengambil keputusan mengenai hal ini.
Indonesia sendiri nampaknya akan tetap mendatangkan jet tempur baru.
Entah Su-35 atau F-15 yang akan datang, pokoknya jet tempur baru dibutuhkan oleh Indonesia.
Menyoal Su-35, Indonesia dinilai sudah gugur mendapatkan jet tempur Rusia tersebut.
Karena ancaman sanksi dari AS membuat Indonesia mundur dari pembelian Su-35.
Sementara itu Menteri Luar Negeri AS, Anthony Blinken hari ini sudah tiba di Jakarta.
Kedatangan Blinken ke Jakarta 13-14 Desember 2021 ini memng sudah direncanakan jauh-jauh hari.
Agenda Blinken selama di Jakarta cukup padat dimana ia akan bertemu dengan pejabat-pejabat Indonesia untuk membicarakan pemulihan Covid-19, peningkatan hubungan dagang dan ekonomi, kolaborasi keamanan siber dan mempertahankan Freedom of Navigation.
Poin terakhir amat penting dimana itu adalah wujud politik luar negeri AS saat ini dengan melawan klaim Nine Dash Line China.
“Di atas visi bersama kami untuk kebebasan, terbuka, wilayah yang saling terhubung, tangguh, dan aman,” papar Blinken pada September 2021 lalu seperti dikutip dari Reuters.
Di Freedom of Navigation, terselip agenda kerja sama pertahanan Indonesia-AS yang menyangkut F-15 Eagle II.
Tak mau kalah dengan AS, Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Rusia Nikolay Patrushev juga akan berkunjung ke Indonesia diantara tanggal 13-16 Desember 2021.
Dikutip dari @RusEmbJakarta, Senin 13 Desember 2021, Patrushev sengaja akan datang ke Indonesia untuk mengadakan konsultasi keamanan antara Jakarta-Moskow.
Konsultasi bersifat kerja sama pertahanan ini bakal dilontarkan kedua negara untuk memperkuat hubungan bilateral.
Tak pelak momen paling hangat yakni proses pembelian Su-35 oleh Indonesia kemungkinan besar akan dibahas.
Apalagi Kepala Layanan Federal Rusia untuk Kerjasama Teknis-Militer (FSMTC) Dmitry Shugayev memastikan akan mengambil langkah perlindungan agar Indonesia bisa menerima Su-35 dengan aman.
“Sebelumnya, kami berhasil menyusun langkah-langkah untuk melawan tekanan sanksi dari AS dan sekutunya.
Langkah-langkah ini memungkinkan untuk secara efektif melindungi produsen senjata Rusia dan pembeli asing kami,” beber Shugayev seperti dikutip dari Eurasian Times.
Kita lihat lobi siapa yang akan berhasil apakah Su-35 yang akan dibeli atau F-15 Eagle II AS lah yang bakal sampai ke Indonesia. (R1/ZonaJakarta)
Baca juga:
1. KASAU Pastikan Pesawat Tempur Canggih Rafale dan F-15 akan Jaga Langit Indonesia di Tahun 2024
2. Rusia Dorong Indonesia Segera Miliki Su-35 Meski Ada Ancaman Sanksi CAATSA
3. Jet Tempur F-15EX Buatan Boeing Amerika Serikat, Segera Perkuat TNI AU
