Fakta-fakta Biang Kerok yang Bikin Indonesia Diamuk Corona

Kesehatan942 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Kasus Corona di Indonesia sedang naik-naiknya. Bahkan kasus baru per 16 Juni 2021 hampir menyentuh 10 ribu.

Ada beberapa hal yang disebut menjadi pemicu lonjakan infeksi COVID-19 di Indonesia. Para ahli telah memprediksi ledakan kasus Corona akan terjadi beberapa minggu setelah libur lebaran.

Ketua Tim Peneliti Whole Genome Sequence (WGS) SARS-CoV-2 Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM), dr Gunadi PhD, SpBA mengatakan ada beberapa hal yang menjadi dalang ledakan kasus Corona di Indonesia.

Interaksi sosial tinggi
Faktor utama yang menyebabkan terjadinya lonjakan kasus karena adanya interaksi sosial yang masif dan pelanggaran protokol kesehatan saat libur Idul Fitri. Ia juga menyoroti ledakan kasus di Kudus yang dilatarbelakangi kegiatan kumpul-kumpul masyarakat.

“Makin tinggi interaksi sosial yang terjadi, maka peluang terjadinya lonjakan kasus makin tinggi,” paparnya dikutip dari situs resmi Kementerian Kesehatan.

Kendornya prokes
Diperkirakan jumlah orang yang berpindah dari satu kota ke kota lainnya selama arus mudik ataupun arus balik mencapai 5 hingga 6 juta orang.

Kondisi ini menjadi penyebab lonjakan kasus, terlebih prokes di masyarakat kendor yang menyebabkan laju penularan meningkat.

“Karena interaksi sosial yang tinggi ditambah tidak disiplin menjalankan protokol kesehatan meningkatkan transmisi virus sehingga mendorong lonjakan kasus” sebutnya.

Varian Delta
Varian Delta telah terbukti meningkatkan risiko penularan. Varian Corona B1617.2 yang pertama kali ditemukan di India ini juga disebut menjadi dalang Corona ngamuk di Indonesia.

“Varian Delta ini terbukti meningkat setelah adanya transmisi antarmanusia. Dan sudah terbukti di populasi di India dan di Kudus,” jelas dr Gunadi.

Untuk meminimalisir laju penularan, para ahli tidak henti-hentinya mengingatkan masyarakat tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan. Ketentuan ini juga berlaku yang telah divaksinasi.

Bisa Kolaps 2-4 Pekan Kedepan

Kabid Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Dr Masdalina Pane menyebut jika pengendalian virus Corona di Indonesia tak diperketat, fasilitas kesehatan Indonesia diprediksi kolaps, selang dua minggu hingga satu bulan ke depan. Terlebih saat ini kasus Corona di Indonesia tengah melonjak.
Pane menegaskan, penambahan kapasitas tempat tidur bukan solusi atau jalan keluar mengatasi membludaknya keterisian bed pasien COVID-19. Pemerintah perlu menjalankan komunikasi risiko efektif, dan dengan tegas mengawal penerapan protokol kesehatan.

“Pengawasan di lapangan itu dibutuhkan untuk memantau apakah regulasi kita itu memang dilaksanakan dengan baik itulah tugas teman-teman di Satgas dan TNI Polri agar bisa mengawal penerapan regulasi,” kata dia dalam siaran live BNPB Kamis (17/6/2021)

“Jika tak ada containment, tidak ada pengendalian yang tepat dan cepat saya bisa katakan 2 minggu sampai 1 bulan lagi kita sudah akan kolaps,” tegasnya. (R1/Dtc)